Apa itu Batch Picking? Ini Cara Kerja dan Kelebihannya

Anisa 15 Aug 2023 5 Menit 0

Batch picking adalah metode operasi gudang yang mana sejumlah pesanan atau item dikumpulkan dari rak atau lokasi penyimpanan, kemudian dikelompokkan menjadi “batch” atau kelompok tertentu, lalu kemudian diambil secara bersamaan dalam satu perjalanan.

Metode batch picking biasanya dilakukan oleh seorang picker yang bertugas mengambil barang hingga mengirimkan ke pembeli atau pelanggan.

Dalam sistem gudang, pemilihan metode batch picking sangat penting bagi perusahaan karena mampu meminimalisir terjadinya kesalahan pengambilan barang. Terutama bagi perusahaan yang memiliki banyak lokasi penyimpanan barang di berbagai tempat.

Penasaran bagaimana cara kerja metode batch picking, kelebihan, kekurangan, dan contoh kasusnya? Simak artikel di bawah ini!

1. Apa itu Batch Picking

Batch picking adalah metode pengambilan barang atau pesanan secara bersamaan yang kemudian dikelompokkan dalam satu perjalanan di gudang.

Dinamakan ‘batch’ karena barang yang diambil dikelompokkan menjadi satu kelompok. Jadi, daripada mengambil barang satu per satu, lebih baik diambil, dijadikan satu, dan dikirim ke pelanggan agar lebih efisien.

Tujuan batch picking adalah untuk mengelola gudang agar lebih cepat, efisien, dan akurat dalam mengambil barang, sehingga mampu meningkatkan layanan pelanggan dan mengelola persediaan dengan lebih baik.

2. Cara Kerja Batch Picking

Bagaimana cara kerja batch picking? Cara kerja batch picking melalui beberapa sistem seperti berikut:

2.1. Siapkan Daftar Barang

Proses yang pertama adalah admin gudang atau pekerja yang bertugas harus menyiapkan daftar pengambilan barang yang hendak dikelompokkan dalam satu batch menggunakan WMS (Warehouse Management System) atau OMS (Order Management System).

Daftar pengambilan barang adalah dokumen yang berisi keterangan seperti jumlah barang, nama produk, tipe, varian produk, dan lokasi penyimpanannya di gudang. Dokumen ini nantinya menjadi alat untuk melaporkan barang yang masuk, keluar, dipesan, dan lain-lain.

Jangan lupa, periksa kembali kuantitas dan jenis barang dengan teliti supaya tidak terjadi kesalahan saat proses picking barang dalam gudang.

2.2. Kelompokkan Jenis Barang yang Sesuai

Item atau barang yang dipesan kemudian akan diambil dari gudang, lalu dikelompokkan menjadi “batch” berdasarkan kriteria tertentu Kriteria yang dimaksud di sini bisa saja berupa lokasi penyimpanan, jenis barang, atau pesanan dari pelanggan tertentu.

Tujuannya adalah untuk mengumpulkan barang-barang yang serupa atau berdekatan agar bisa diambil dalam satu perjalanan.

2.3. Penentuan Rute Perjalanan Barang

Setelah barang berhasil dikelompokkan, pekerja gudang dibantu oleh helper gudang akan menentukan rute yang paling optimal.

Pada proses ini diperlukan perencanaan jalur yang mengarahkan pekerja gudang ke setiap lokasi pengambilan barang sesuai urutan yang dianggap paling efisien.

Tujuannya adalah untuk mengurangi perjalanan yang tidak perlu di dalam gudang, sehingga dari segi waktu lebih efisien dan proses packing juga lebih cepat.

2.4. Memilih Barang yang Sesuai

Cara kerja batch picking selanjutnya yakni memilih dan menentukan barang yang akan dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain.

Nantinya picker akan mengikuti rute yang telah ditentukan tadi, lalu mengambil semua barang dalam batch dari lokasi penyimpanan masing-masing menggunakan peralatan seperti kereta dorong (troli), wadah kemasan tertentu, alat pemindah barang khusus, dan alat bantu lainnya agar barang dapat diangkut dengan lebih mudah.

2.5. Tahap Verifikasi

Setelah semua barang dalam batch atau yang telah dikelompokkan diambil oleh picker dan akan diserahkan ke bagian packer (pengemas barang atau paket), biasanya pekerja gudang akan melakukan verifikasi.

Dalam tahap ini biasanya dilakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua barang yang diperlukan telah diambil dengan benar, tidak ada yang kurang, beda item, dan kesalahan lain yang dapat merugikan pelayanan perusahaan.

2.6. Kemas dan Kirim Barang

Setelah tahap verifikasi selesai, barang atau produk yang telah diambil akan disusun sesuai dengan pesanan masing-masing pelanggan.

Berikutnya barang akan dikemas, diberi label, dan siap dikirim menggunakan armada milik perusahaan atau memanfaatkan jasa pengiriman barang terbaik yang bekerja sama dengan perusahaan.

Itulah enam cara kerja batch picking yang umumnya dilakukan oleh pekerja di bagian gudang maupun logistik.

3. Kelebihan dan Kekurangan Batch Picking

Meskipun tujuan penggunaan metode batch picking itu baik, tetapi metode pengambilan barang yang satu ini juga punya kelebihan dan kekurangan yang berdampak pada perusahaan.

Apa saja kelebihan dan kekurangan batch picking?

3.1. Kelebihan Batch Picking

  • Efisiensi Operasionalgudang, karena metode batch picking mampu mengurangi jumlah perjalanan bolak-balik di gudang saat mengambil barang. Dengan kata lain, metode ini dapat menghemat waktu dan tenaga kerja, serta meningkatkan efisiensi keseluruhan operasi gudang.
  • Meningkatkan Produktivitas pekerja gudang, karena mereka dapat memproses lebih banyak pesanan dalam waktu yang lebih singkat, sehingga menaikkan produktivitas operasional
  • Minim kesalahan karena pengelompokkan barang dalam batch, sehingga risiko kesalahan dalam proses pengambilan berkurang. Pekerja gudang juga lebih fokus dan kemungkinan kesalahan lebih kecil.
  • Manajemen Persediaan (inventory management) yang tentu lebih baik, karena batch picking membantu perusahaan dalam mengatur dan memantau persediaan lebih baik. Selain itu, dengan mengelompokkan barang, perusahaan bisa melihat tren permintaan dan menghindari kelebihan atau kekurangan stok.
  • Meningkatkan layanan pelanggan, karena pesanan yang dikirim sesuai dengan permintaan, sehingga membuat pelanggan kembali dan meningkatkan reputasi perusahaan.

3.2. Kekurangan Batch Picking

  • Perencanaan yang Rumit, karena batch picking memerlukan perencanaan yang baik untuk mengelompokkan barang dan menentukan rute yang optimal, sehingga bagi beberapa perusahaan metode ini cukup kompleks sekaligus rumit. Khususnya untuk gudang dengan banyak item atau pesanan yang bervariasi.
  • Tingkat fleksibilitas terbatas, karena batch picking lebih cocok untuk operasi gudang dengan volume pesanan yang stabil dan barang yang serupa. Jadi, ketika banyak variasi pesanan yang masuk, metode ini mungkin kurang fleksibel karena memerlukan banyak waktu untuk mengambilnya.
  • Overhead penyusunan batch, karena mengelompokkan barang dalam batch memerlukan waktu dan upaya, sehingga proses ini bisa memakan waktu jika tidak dikelola dengan baik.
  • Persediaan tunggal makin meningkat yang menyebabkan peningkatan persediaan tunggal (item tertentu diambil lebih sering daripada yang lain), sehingga mengganggu keseimbangan stok dan memicu masalah persediaan. Misalnya terjadi dead stock pada beberapa item tertentu.
  • Pengiriman tidak real time, karena saat batch picking dilakukan dalam rentang waktu tertentu, kemungkinan pesanan pelanggan yang terjadi secara mendadak dan mendesak harus menunggu hingga batch selanjutnya diproses.
Halaman Selanjutnya
4. Contoh Batch Picking...

Pages: 1 2

Bagikan ke:
Anisa
Ditulis oleh

Anisa

Seorang Content Writer SEO dan Content Creator yang suka belajar hal-hal baru, terutama tentang transformasi dunia digital agar bermanfaat dan memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang relevan saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *