Berdasarkan survey Populix, pengeluaran konsumen melonjak 50% saat Ramadan. Maka perlu cara mengatur keuangan di Bulan Ramadan agar pengeluaran kamu tidak boros.
Bagaimana tidak? Ketika Ramadan, banyak orang yang tiba-tiba ide jualan takjil dan berbagai menu buka puasa. Sehingga, kita sering kalap ketika belanja makanan berbuka.
Selain itu, di bulan puasa, terutama ketika menjelang lebaran, tren harga barang cenderung meningkat. Faktor ini juga yang menyebabkan melonjaknya pengeluaran.
Lantas, bagaimana cara mengatur keuangan kamu di bulan puasa supaya tetap bisa stabil, namun masih dapat menikmati Ramadan? Markimak. Mari kita simak 😉
Cara Mengatur Keuangan di Bulan Ramadan
Berikut ini cara mengatur keuangan di Bulan Ramadan agar kamu bisa memaksimalkan momennya, namun juga masih bisa menjaga isi dompet dan rekening.
1. Buat Budget Rencana Konsumsi
Adanya tsunami takjil dan menu buka puasa yang beragam di pinggir jalan mungkin kamu tergoda untuk memborongnya.
Terlebih ketika menjelang waktu berbuka, tentu keinginan untuk mencoba berbagai menu takjil seperti es pisang ijo, gorengan, es buah, cilok, dan lainnya naik drastis.
Maka dari itu, kamu perlu membuat daftar budget rencana konsumsi di Bulan Ramadan agar bisa mengalokasikan keuangan jadi lebih merata dan terencana.
Untuk membuat alokasi dananya, kamu bisa bagi rencana pengeluaran konsumsi 1 bulan menjadi tiga: 1.) budget takjil, 2.) budget buka, dan 3.) budget sahur.
Dari total budget untuk konsumsi tersebut, bagi menjadi per hari dengan skenario pengeluaran maksimal. Misalnya untuk budget takjil maksimal Rp8.000; main course buka Rp20.000; dan sahur Rp15.000.
Dari rencana tersebut, pastikan untuk tidak melebihi budget, atau bahkan kalau bisa di bawah budget. Misalnya dari budget takjil di atas, realisasi belanjanya mungkin bisa Rp4.000 atau Rp7.000.
2. Prioritaskan Kebutuhan daripada Keinginan
Cara selanjutnya adalah, dalam berbelanja, pastikan kamu memprioritaskan dulu kebutuhan primer sebelum membeli sesuatu yang kamu inginkan.
Bulan Ramadan bisa menjadi cara untuk kamu coba disiplin menahan hawa nafsu. Dengan fokus pada belanja kebutuhan, ini sama dengan kamu menahan diri dari hawa nafsu.
Dengan memprioritaskan kebutuhan, kamu akan terjaga dari pengeluaran yang berlebihan saat Ramadan. Kamu juga perlu membuat list kebutuhan di luar kebutuhan konsumsi sebelumnya.
Baca Juga
Oh, ya! Pastikan perencanaan pengeluaran ini dipisahkan dengan pengeluaran lebaran. Fokus saja pada kebutuhan di bulan Ramadan.
3. Tertib Melakukan Pencatatan
Nah, jika dalam tahap perencanaan pengeluaran dan alokasi dana sudah dilakukan, selanjutnya kamu perlu melakukan secara displin melakukan pencatatan.
Mungkin saja pengeluaran kamu di bulan Ramadan tahun ini masih banyak yang tidak sesuai dengan rencana. Namun itu tidak mengapa.
Jika langkah pencatatan sudah dilakukan, sudah cukup bagus. Catatan ini bisa menjadi data ketika kamu hendak melakukan perencanaan keuangan di Ramadan selanjutnya.
Sehingga, apa yang kamu rencanakan selanjutnya tidak berdasarkan asumsi, namun sudah ada data yang valid. Ketika proses perencanaan pun bisa lebih yakin.
4. Komitmen dengan Rencana Awal
Pernah nggak sih kamu sudah merencanakan tapi nggak dijalankan? Hmm.. Kalau pernah (atau mungkin sering?) sebenernya kamu nggak sendirian, kok.
Merujuk tulisannya James Clear, tidak melakukan sesuatu sesuai apa yang kita rencanakan sebelumnya itu disebut sebagai Akrasia Effect.
Hal ini dikarenakan, otak manusia cenderung untuk mengejar immediate rewards (kesenangan secara langsung) daripada future rewards atau tujuan jangka panjang kita.
Seperti yang telah dijelasakan sebelumnya, tentu tujuan jangka panjang dari mengatur keuangan saat Ramadan adalah agar di akhir bulan, kita mendapati bahwa pengeluannya tidak boros, kan?
Nah, itulah sebenarnya tujuan future rewards-nya. Namun sering kali di tengah perjalanan, kita mengabaikan rencana pengeluaran yang disusun.
Maka cara mengatasinya tidak lain dan tidak bukan, ya disiplin dan komitmen dengan rencana awal. Tidak ada cara lain lagi.
5. Bijak Belanja Diskon dan Promo Ramadan
Yang terakhir, kamu juga bisa belanja dengan memanfaatkan diskon atau promo, namun tetap dalam koridor rencana belanja yang telah disusun di awal.
Apabila produk yang sedang diskon tersebut memiliki harga yang sesuai dengan budget kamu, maka kamu bisa membelinya.
Jika harga barang atau makanan diskon tersebut...