Perbedaan WooCommerce HPOS dan Legacy adalah salah satu topik yang perlu kamu pahami jika mengelola website WooCommerce.
High-Performance Order Storage (HPOS), sistem database terbaru WooCommerce, merupakan solusi bagi website toko online yang sudah atau akan memiliki trafik order ‘pesanan’ dengan volume tinggi.
Setelah memahami tentang apa itu WooCommerce HPOS dan perbedaanya dengan Legacy (sistem database lama), kamu bisa menentukan apakah perlu upgrade atau tidak.
Perbedaan WooCommerce HPOS dan Legacy
Sedikit mengulas kembali, bahwa HPOS merupakan sistem database yang dikembangkan sendiri oleh WooCommerce. Sebelumnya, WooCommerce menggunakan database bawaan dari WordPress yang kemudian juga dikenal sebagai Legacy.
Namun database Legacy memiliki kekurangan ketika digunakan dalam website e-commerce. Performa website turun saat menerima aktivitas order dalam skala besar. Lantas, apa perbedaan WooCommerce HPOS dan Legacy? Setidaknya ada 3 poin perbedaannya:
1. Skala Order yang Dapat Ditangani
Perbedaan WooCommerce HPOS dan Legacy yang pertama terdapat pada skala kemampuannya dalam menangani jumlah konsumen dan order ‘pesanan’ yang tinggi.
Legacy, sistem database bawaan WordPress memang sejatinya didesain untuk kebutuhan sebagai platform CMS, yakni blog post, artikel, dan halaman.
Sehingga ketika digunakan untuk menangani pesanan website toko online dapat menurunkan performa website. Karena prose penyimapan dan pengambilan datanya butuh waktu lama.
Sementara itu, High-Performance Order Storage (HPOS) adalah database khusus yang didesain untuk menangan pesanan di website toko online menggunakan WooCommerce.
Sehingga, HPOS dapat menangani data seperti order, alamat, detail order, dan kebutuhan pemesanan barang lainnya dengan mudah.
Hal ini membantu website toko online, mulai dari skala kecil hingga besar, dapat mengelola orderan dengan lebih mudah dan efektif.
2. Keakuratan Data
Sementara itu, dari segi reliabilitas, HPOS juga lebih unggul daripada Legacy. Karena database-nya memang didesain untuk e-commerce, sehingga keamanan data lebih terjamin.
Keamanan di sini maksudnya adalah data penting yang disimpan pada database. Dengan menggunakan database baru dan terorganisir dengan rapi, data tidak mudah hilang.
Beberapa contoh datanya seperti data pesanan, jumlah stok barang, hingga informasi pelanggan. Data tersebut aman karena telah ter-backup di tabel HPOS.
3. Alur Sistem Sederhana
Dalam HPOS, setiap data sudah memiliki tempatnya masing-masing, tidak dimasukkan pada satu jenis database. Sehingga proses penyimpanan dan pengambilan data lebih sederhana.
Ketika butuh memuat data, pengguna tidak perlu berhadapan dengan banyak data pada satu tabel, namun data sudah tersusun rapi.
Misalnya detail order sudah berada pada tabel wp_wc_orders
. Sementara informasi billing dan pengiriman berada pada tabel yang berbeda.
Jika melihat kasus Legacy, dua jenis data, dan banyak data lainnya, masih berada pada satu tabel database, yakni _posts
.
Untuk bisa lebih jelas melihat perbandinyannya, berikut kami susun perbedaan WooCommerce HPOS dan Legacy:
Baca Juga
Legacy | HPOS | |
Struktur | Tidak ada tabel khusus untuk e-commerce. Untuk menyimpan informasi order menggunakan database standar WordPress: – _posts : Database yang menyimpan informasi inti dari order, seperti judul, tangal, dan status order, seperti post biasa pada WordPress.– _postmeta : Database yang menyimpan detail order tambahan | Menggunakan database dengan desain khusus untuk e-commerce: – wp_wc_orders : Database yang menyimpan detail order seperti info pelanggan, jumlah total, dan status order;– wp_wc_order_addresses : Database yang menyimpan info alamat tagihan dan pengiriman;– wp_wc_order_operational_data : Database yang berperan menyimpan detail order, seperti nomor resi;– wp_wc_orders_meta : Database yang mengelola data order yang tidak terdapat pada informasi inti. |
Data Storage | Data pesanan (order) masih tercampur. Sehingga proses penyimpanan dan pengambilan data butuh waktu lebih lama. | Organisasi data lebih efisien, karena memisahkan jenis informasi yang berbeda ke database sendiri. |
Performa | Ketika terjadi order dalam volume yang tinggi, menyebabkan performa menurun, contohnya proses load yang lama. | Meningkatkan performa website toko online, khususnya ketika terjadi banyak order. |
Use Case | Cocok untuk toko online dengan trafik order (pesanan) yang sedikit. Karena database | Jenis database yang sangat direkomendasikan untuk toko online WooCommerce, terutama web e-commerce yang mengalami kenaikan volume order tinggi. |
Cara Cek Jenis Database WooCommerce HPOS dan Legacy
Apabila sudah paham perbedaanya, selanjutnya, kamu bisa cek jenis database WooCommerce yang kamu gunakan. Berikut langkah-langkahnya:
1. Pada halaman WP Admin website kamu, buka tab WooCommerce > pilih menu Settings.
2. Klik pada tab Advanced > buka menu Features.
3. Di bagain Order data storage kamu bisa lihat jenis database yang saat ini terpakai, antara Legacy atau HPOS. Jika melakukan perubahan, klik Save changes.
Catatan:
Sementara ini kamu masih memiliki opsi untuk menggunakan database Legacy milik WordPress atau perpindah ke HPOS. Namun WooCommerce sendiri sudah mengumumkan bahwa nantinya HPOS akan digunakan sebagai sistem database default. Jadi pastikan kamu secara bertahap beradaptasi dengan HPOS, ya!
Bagaimana Jika Banyak Plugin Tidak Support HPOS?
Salah satu yang menjadi perhatian para pemilik website WooCommerce adalah beberapa plugin yang masih belum kompatibel dengan sistem database HPOS. Jika plugin yang kamu gunakan banyak yang tidak support HPOS, maka ada beberapa solusi yang dapat kamu lakukan:
a. Melakukan Rollback Versi Database
Cara pertama untuk mengatasinya adalah dengan rollback ke versi database Legacy bawaan WordPress:
- Buka menu WooCommerce > Settings.
- Buka tab Advanced > klik Features.
- Pada bagian Order data storage, pilih WordPress posts storage (Legacy).
Metode tersebut sekaligus adalah cara yang sama untuk covert dari HPOS ke Legacy.
b. Menginformasikan via Forum WordPress
Cara lainnya adalah kamu bisa menuju ke WordPress forum untuk menginformasikan kepada developer plugin tentang masalah ini.
Developer plugin nantinya akan melakukan update terhadap plugin mereka. Contohnya seperti pada laporan HPOS not compatible.
Namun, jika tidak ada respon, kamu bisa coba menggunakan plugin alternatif lainnya yang sudah support database HPOS.
Sudah Paham Perbedaan WooCommerce HPOS dan Legacy?
Demikian penjelasan tentang perbedaan WooCommerce HPOS dan Legacy. Dengan informasi ini, semoga kamu bisa lebih siap untuk transisi sistem pada websitemu agar bisa kompatibel dengan HPOS, ya!
Untuk meningkatkan kredibilitas website toko online-mu, jangan lupa menambahkan fitur refund di WooCommerce.
Jika ada saran, kritik konstruktif atau masukkan apapun, kamu bisa sampaikan ke email kami di contact@tonjoo.com atau meninggalkan pesan di kolom komentar.
Baca juga artikel menarik di Plugin Ongkos Kirim yang terkait dengan Bisnis, Info Ekspedisi, Bisnis Instagram, Bisnis TikTok, atau artikel lainnya dari Moch. Nasikhun Amin. Jangan lupa follow Instagram Plugin Ongkos Kirim juga. Untuk informasi lebih lanjut atau kebutuhan lainnya, kamu bisa menghubungi kami melalui admin@pluginongkoskirim.com.