Menjadi salah satu orang terkaya dunia, kisah sukses pendiri Shopee tentu menarik banyak orang. Siapapun ingin belajar dari pengalaman hidup serta kegigihan pemilik marketplace terbesar se-Asia Tenggara ini.
Apakah Anda penasaran siapa sosok penting dibalik suksesnya bisnis Shopee? Dan, seperti apa lika liku hidup yang dijalani sehingga bisa sesukses sekarang? Jangan kemana-mana, simak informasi selengkapnya mengenai pendiri Shopee online di sini.
Namun sebelumnya, mari disimak postingan kami berikut,
“Nomor Whatsapp (WA) Shopee Express Seluruh Indonesia“
Profil & Biografi Pendiri Shopee
Terlepas dari besarnya nama Shopee di Asia, pasti banyak yang penasaran siapa pendiri sekaligus pemilik bisnis ini. Siapakah pendiri Shopee di Indonesia? Dia orang asli mana, masih mudakah? Berapa kekayaannya? Dan berbagai pertanyaan lainnya.
Pendiri Shopee adalah pria paruh baya kewarganegaraan Singapura bernama asli Li Xiaodong. Namun lebih familiar dan terkenal dengan panggilan Forrest Li. Foto dan profil selengkapnya silahkan dilihat pada ilustrasi berikut.
Nama | Forrest Li (Li Xiadong) |
Kelahiran | Tianjin, China tahun 1977 |
Usia | 44 tahun |
Pendidikan |
|
Istri | Liqian Ma |
Perusahaan | SEA Limited (Garena, Shopee, AirPay Limited) & Free Fire |
Forrest Li adalah pendiri, Co-founder, chairman sekaligus CEO Sea Ltd, perusahaan induk yang menaungi Garena, Shopee, dan AirPay. Saat ini Li diketahui menjadi milyarder sekaligus orang terkaya di Singapura.
Sebetulnya Forrest Li tidak sendirian saat mendirikan Shopee, melainkan bersama tim yang salah satunya bernamaChris Feng. Chris Feng adalah pemuda kelahiran Desember 1982.
Ia bergabung di Garena setelah sekian tahun bekerja di perusahaan lain seperti Rocket Internet, Zalora dan Lazada. Tahun 2015, Forrest Li dan Chris Feng mendirikan Shopee dan keduanya sama-sama memegang jabatan sebagai CEO Shopee.
Simak lebih lengkap mengenai biografi Chris Feng di sini.
Baca Juga: Cara Menjadi Star Seller Shopee Paling Ampuh dan Gampang
Kisah Sukses Pendiri Shopee
Li Xiadong atau Forrest Li adalah pendiri Shopee ID kelahiran Cina yang merantau ke Singapura. Ia pun menetap dan menjadi warga negara Singapura sejak saat itu.
Di negara itulah karir Forrest Li berawal dari nol hingga sukses menjadi milirader seperti sekarang. Yuk simak bagaimana si pendiri Shopee Indonesia ini menapaki jalan hidupnya.
Menjadi Pegawai Motorola
Baca Juga
Kisah pendiri Shopee Forrest Li diawali saat ia studi di fakultas Teknik Universitas Jiatong Shanghai. Selama masa kuliah tersebut Li hanya menghabiskan hari-harinya dengan bermain game. Selain game, Li juga sangat hobi olahraga, yaitu sepakbola.
Lulus dari pendidikan pertamanya, Li kemudian bekerja menjadi tim rekruter di perusahaan semacam Motorola di kota Shanghai. Setelah 4 tahun bekerja, ia tidak melihat ada masa depan cerah di sana. Ia pun memutuskan untuk berhenti dan melanjutkan studi.
Selain bekerja sebagai rekruter, Li juga pernah menjadi pegawai di Viacom Media networks, dan perusahaan kaca Corning Inc. Namun, itu hanya bertahan selama beberapa tahun hingga ia memutuskan untuk lanjut kuliah.
Kuliah di Stanford University
Setelah memutuskan berhenti bekerja, Li pun lanjut kuliah di Stanford University jurusan Master Bisnis Administrasi. Di kampus inilah Li kemudian mengubah nama panggilannya menjadi Forrest Li.
Hal ini dikarenakan para dosen kesulitan saat melafalkan namanya. Mereka meminta Li membuat nama panggilan Western yang mudah dilafalkan. Li pun memilih nama Forrest yang terinspirasi dari film Forrest Gump.
Selain perubahan nama, siapa sangka, di sinilah tempat Li bertemu dengan orang-orang berpengaruh pada karirnya di kemudian hari.
Pertama, wanita bernama Liqian Ma yang menjadi istrinya. Dan kedua adalah Steve Jobs. Pada tahun 2005 tepatnya saat wisuda sang istri, Li yang menghadiri acara wisuda itu terbius pesan yang disampaikan Steve Jobs saat mengisi pidato.
Ucapan Steve Jobs âStay Hungry Stay Foolishâ menjadi mantra ampuh yang akan mengubah hidupnya. Sejak saat itu, Li bahkan tidak bosan mengulang pidato tersebut setiap hari hingga ia mulai memberanikan diri menjadi seorang businessman.
Merantau ke Singapura dengan Berbagai Keterbatasan
Setelah kelulusan sang istri, mereka berdua pun pindah ke Singapura dan memulai hidup benar-benar dari nol. Menurut sumber Business Times, Li hanya menyewa sebuah flat dengan 3 kamar di kawasan Braddle.
Kondisi keuangan yang tentunya sangat sulit karena tinggal di perantauan. Ditambah, Li juga dikabarkan masih mempunyai hutang mahasiswa sebanyak 100.000 dolar saat itu.
Tapi Li tetap bertahan demi dapat selalu bersama istri. Satu-satunya alasan mereka pindah ke Singapura adalah karena istri mendapat beasiswa kontrak.
Baca Juga: Cara Ikut Flash Sale Shopee 2021 Untuk Penjual Online [+Tips Jitunya]
2005, Merintis GG Games Namun Gagal
Berkat inspirasi dari pidato Steve Jobs, Li pun mulai peruntungannya dengan merintis GG Games di tahun 2005. Bisnis pertamanya fokus pada game online, sesuai dengan hobinya.
Sayangnya GG Games belum berhasil dan akhirnya tidak lepas landas. Sehingga terpaksa harus berhenti hanya setelah beberapa tahun beroperasi.
2009, Mendirikan Garena
Tak juga kapok, tahun 2009 Li menjadi pendiri Garena bersama rekan lain yaitu Gang Ye dan David Chen.
Pada tahun-tahun pertama, Garena hanya sebatas portal game online. Masih jauh dari sukses dan hanya beroperasi di ruko kecil di kawasan Maxwell Road. Pendapatannya pun diperoleh dari game digital, salah satunya League of Legends.
2010, Garena Dijual...