Cara packing barang pecah belah harus ekstra hati-hati. Sebab mengemas barang pecah belah tidak bisa dilakukan sembarangan.
Bahkan packing barang olshop mudah pecah belah yang dikirim menggunakan ekspedisi sekelas JNE pun tetap harus kita perhatikan dengan baik pengemasannya.
Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi guna menghindari kerugian yang akan dialami apabila penerima paket mendapati barangnya tiba dalam keadaan rusak atau cacat.
Oke langsung saja, bagaimana cara packing barang pecah belah yang benar dan cepat dengan standar JNE? Mari simak penjelasan di bawah ini.
1. Cara Packing Barang Pecah Belah Standar JNE
Berikut adalah panduan utama cara packing barang yang mudah pecah belah dengan standar JNE.
Mengapa JNE? Ya, JNE adalah salah satu jasa kurir pengiriman paket terbaik di Indonesia.
Maka dari itu, dalam pengemasannya haruslah memperhatikan beberapa unsur seperti:
1.1 Kategorikan Produk yang Akan Dikirim
Mula-mula, Anda harus mengkategorikan produk; apakah produk tersebut pecah belah, cair atau biasa, karena kirim barang cair pun juga ada ketentuan tersendiri.
Sementara, barang pecah belah merupakan barang-barang yang berasal dari bahan plastik, keramik, atau kaca.
Barang-barang pecah belah ini membutuhkan penanganan khusus karena mudah pecah atau retak saat proses pengiriman.
Contoh barang-barang pecah belah antara lain:
- Peralatan rumah tangga yang terbuat dari kaca maupun plastik seperti piring dan gelas
- Pigura kaca
- Vas bunga keramik atau kaca
Tujuan dari mengkategorikan produk pecah belah yaitu untuk memberikan proteksi ganda sehingga lebih menjamin keselamatan barang yang dikirim.
1.2. Bungkus Produk dengan Rapi
Bungkuslah barang yang mudah pecah atau fragile dengan rapi, jangan asal bungkus. Pastikan tidak ada celah yang dapat membuat benda keluar ataupun air masuk ke dalam.
Baca Juga
Pastikan juga bahwa plastik pembungkus paket terbuat dari bahan yang tidak mudah sobek atau rusak.
Karena paket yang dikirim melalui jasa pengiriman seperti JNE juga mempunyai risiko rusak atau terkena air hujan akibat jauhnya perjalanan.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, bolehkah mengirimkan barang dengan bungkus plastik bergambar atau bermotif?
Jawabannya adalah boleh. Kita boleh mengirimkan barang dengan plastik pembungkus menarik seperti yang bergambar atau berwarna-warni.
1.3. Tulis Alamat Pengiriman dengan Detail
Pastikan Anda menulis Alamat Pengiriman atau Alamat Penerima Paket dengan benar, mudah dibaca, dan selengkap-lengkapnya.
Lakukan konfirmasi ulang kepada pembeli/customer apabila alamat yang mereka kirim kurang jelas atau kurang lengkap.
Contoh alamat yang kurang jelas seperti tidak ada nama jalan, nomor rumah, nomor handphone, kelurahan, kecamatan, dan lain sebagainya.
Hal ini sangatlah penting guna mempermudah pihak jasa pengiriman seperti JNE menemukan alamat yang dituju sehingga paket yang dikirim sampai tepat waktu.
1.4. Cantumkan Nama Pengirim
Tidak hanya penerima paket, namun pengirim paket juga harus mencantumkan identitasnya, lho!
Cantumkan nama Anda (pengirim), nomor hp, serta alamat Anda sebagai pengirim untuk berjaga-jaga apabila pihak jasa pengiriman JNE tidak berhasil menemukan alamat yang dituju.
Juga apabila alamat penerima berada di luar jangkauan mereka, biasanya paket akan dikirim kembali ke pihak yang mengirim.
Jadi, kalau tidak ada nama pengirim, bagaimana paket akan sampai kembali?
1.5. Beri Tambahan Packing Kayu Agar Lebih Aman
Jika barang yang dikirim termasuk dalam kategori barang rentan rusak, seperti:
- barang elektronik
- hp
- laptop
Silakan konsultasikan terlebih dulu ke pihak JNE karena biasanya mererka akan menyediakan packing khusus untuk hal tersebut, seperti packing kayu JNE dan packing karton tebal/dus.
Selain itu, packing barang elektronik juga tidak...