Packing List Adalah : Mengenal Packing List, Fungsi dan Contoh Pembuatan

Hanif 19 Nov 2023 4 Menit 0

Packing list termasuk salah satu dokumen penting yang wajib disertakan dalam aktivitas ekspor impor. Adapun yang dimaksud dengan packing list adalah sebuah daftar rincian berisi spesifikasi dari barang ekspor maupun impor, pada sebuah kiriman.

Jadi intinya, packing list di sini merupakan surat jalan atau dokumen yang digunakan oleh perusahaan untuk pengiriman barang, sangat berguna untuk mempermudah pengecekan isi barang pada container.

Apa Itu Packing List?

Packing list adalah sebuah dokumen yang didalamnya terdapat informasi secara rinci tentang isi pengiriman atau paket. Dokumen atau berkas ini biasanya mencakup detail berupa nomor bagian, deskripsi, berat dan jumlah dari tiap-tiap item pada paket tersebut.

Di samping itu, di dalam packing list biasanya terdapat informasi berupa:

  • item barang
  • jumlah/quantity
  • nomor SKU
  • tanda yang terdapat pada pengiriman paket itu sendiri.

Berkas ini dimanfaatkan oleh berbagai maacm pihak, mulai dari pengirim, pemasok, penerima dan operator yang digunakan untuk berbagai kebutuhan, antara lain identifikasi barang, verifikasi dan juga pengungkapan.

Dalam perdagangan internasional, biasanya packing list menampilkan informasi untuk eksportir, penerima akhir dan pengangkut barang mengenai pengiriman meliputi bagaimana cara pengemasan, berat dan dimensi tiappaket, juga adanomor dan tanda yang biasanya dicatat pada bagian luar kotak pengiriman.

Meskipun bukan dokumen wajib untuk bea cukai, namun packing list ekspor ini bisa dibilang sangat berguna.

Dokumen yang berisi isi pengiriman atau paket ini bisa menyederhanakan aktivitas ekspor impor, entah itu bagi pihak bea cukai maupun pengirim.

Apa Fungsi Packing List?

Setelah membahas apa itu packing list, pasti sudah bisa menebak fungsinya, kan?

Ada beberapa fungsi penting dari packing list dalam aktivitas ekspor impor yang perlu anda ketahui, antara lain :

1. Membuat Pengiriman Barang Lebih Tepat

Fungsi pertama yaitu mempunyai kemampuan untuk mengirimkan barang dengan akurat melalui penyajian informasi yang detail dan jelas mengenai isi pengiriman. Berkas yang satu ini berperan penting terutama saat melewati tahapan bea cukai. Selain itu juga dapat memastikan kesesuaian antara isi paket dan data pengiriman paket.

2. Operasi Logistik Jadi Lebih Efisien

Jika anda menyertakan packing list pada kiriman barang, maak dapat membuat operasional logistic jadi lebih efisien. Sebab dokumen ini berisi tentang informasi secara rinci tentang isi paket. Fungsi dari packing list adalah sebagai sebuah panduan dalam pengecekan isi barang sekaligus dapat memastikan pelacakan barang secara tepat.

Hal tersebut tentu saja bisa menekan waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengelola kegiatan logistic.

3. Tracking Kiriman Barang lebih Mudah

Manfaat lain dari packing list adalah membuat proses pelacakan barang jadi lebih mudah. Cukup dengan menempelkannya ke bagian luar paket berikut salinan yang ada di dalamnya, bisa membuat proses pelacakan pengiriman paket lebih mudah.

4. Bukti material Safety Data Sheet

Fungsi lainnya yaitu dapat dijadikan sebagai bukti Material Safety Data Sheet, apabila barang atau paket dianggap berbahaya.

5. Perlindungan Untuk Mencegah Kesalahan Pengiriman Barang

Fungsi dari packing list berikutnya yaitu dapat mencegah kesalahan dalam pengiriman barang, entah itu pada pengiriman domestic maupun internasional.

Apa Saja Isi Packing List?

Di dalam packing list, biasanya terdapat isi setiap paket yang mencakup detail informasi mengenai barang yang ada di tiap paket, berupa ukuran, kuantitas, dan berat. Ini dia isi yang terdapat dalam packing list :

1. Shipper

Shipper adalah exporter, dalam hal ini yaitu si pengirim barang. Dengan demikian, pada lampiran daftar pengemasan, istilah shipper ini biasanya memakai kata pengganti, antara lain pengirim barang, exporter, seller dan penjual.

Pada invoice dokumen B/L, biasanya nama shipper sendiri harus sesuai B/L. Sebab ketiga dokumen biasanya berisi informasi atau data yang sama, serta jangan ada yang berbeda.
Pencantuan shipper harus punya legalitas dan tidak sembarangan. Supaya seluruh aktivitas pengiriman dapat dipertanggungjawabkan.

Adapun legalitas di sini yaitu shipper harus merupakan perusahaan pengiriman yang telah mempunyai NIB. Perusahaan ini sudah berbadan hukum, jadi sebagai eksporter.

2. No and Data of Incoive

No and Data of Invoice and P//O juga termasuk yang harus ada di dalam packing list. Ini merupakan kolom nomor invoice dan tanggal. Sedangkan PO adalah nomor pemesanan serta pemesan barang.Tapi, pada kolom PO di pembelian pertama, bisa mengosongknnya.

3. For Account & Risk of Messr

Isi yang terdapat pada packing list lain adalah kolom untuk pengisian detail alamat perusahaan dan nama, serta pemesan barang yang ada di negara tujuan. Oleh sebab itu, anda harus memastikan kolom ini terisi dengan lengkap dan benar.

4. Notify Party

Pengisian ini bersifat wajib dan sebagai kolom untuk pengisian apabila ada pihak lain ikut terlibat dalam aktivitas pembelian barang itu sendiri. Seperti misalnya kreditur, bank, forwarder atau perusahaan lainnya.

5. Vessel Name dan Sailing

Ini merupakan poin yang perlu diperhatikan. Selain itu, sebagai nomor dan nama kapal berikut tanggal keberangkatannya.

6. Port of Loading & Final Destination

Selanjutnya ada lagi Port of Loading & Final Destination sebagai kolom yang di dalamnya terdapat informasi Pelabuhan bongkar dan muat. Namun kolom ini sebenarnya bersifat opsional jadi tak terlalu penting pemakaiannya.

7. Descriptions of Goods

Poin ini tentu saja harus dicantumkan pihak pengirim, karena berisi tentang informasi penjelasan paket atau barnag yang dikirim.

Halaman Selanjutnya
8. Unit Price...

Pages: 1 2

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Hanif
Ditulis oleh

Hanif

hi, I'm a SEO content writer with interest on business, entrepreneur, digital marketing, and many more

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *