Tips mengatur keuangan saat lebaran dapat membantu kamu agar tidak overspending atau terlalu boros. Sehingga, ketika pasca lebaran, isi tabungan kamu aman.
Dilihat dari survey Databoks terdapat kenaikan konsumsi pakaian dengan persentase 38% pada pekan ke dua hingga ke tiga menjelang lebaran.
Ketika hari-H lebaran pun tren belanja juga meningkat. Maka dari itu, kamu perlu mengatur pengeluaran saat menjelang hingga ketika lebaran agar keuanganmu tetap sehat.
Bagaimana cara mengatur keuangan saat Hari Raya Idul Fitri dengan penghasilan yang sedikit? Berikut beberapa tips yang dapat kamu praktikkan.
Markimak! Mari kita simak 😉
Tips Mengatur Keuangan saat Lebaran
Ada lima tips mengatur pemasukan dan pengeluaran kamu saat lebaran. Namun persiapan tersebut sebaiknya dilakukan jauh-jauh haris sebelum lebaran tiba. Ini dia tips-nya!
1. Membuat Anggaran sebelum Lebaran
Langkah pertama untuk mengatur keuangan saat menjelang lebaran mirip dengan cara mengatur keuangan di Bulan Ramadan, yakni membuat rencana anggaran.
Beberapa perhitungan pengeluaran yang perlu kamu masukkan dalam anggaran ini seperti tiket mudik dan kembali, membeli baju lebaran, memberi angpau untuk keponakan dan lainnya.
Kamu bisa membuat rencana anggaran ini setidaknya satu pekan sebelum lebaran. Sehingga ketika ada rencana pengeluaran tambahan, masih ada waktu menambahkan.
Dalam membuat anggaran, selain merencanakan pengeluaran, kamu juga harus memastikan sumber dananya dari mana, apakah dari gaji, THR, atau yang lainnya.
Antara pemasukan dan pengeluaran perlu kamu dikontrol dengan baik. Sehingga tidak mengakibatkan pengeluaran yang berlebih.
2. Melakukan Pencatatan saat Pengeluaran
Selanjutnya, cara mengatur keuangan agar tidak boros saat lebaran adalah dengan melakukan pencatatan dari setiap pengeluaran.
Yup, jadi tidak hanya berhenti di perencanaan saja dan proses eksekusi, namun kamu juga perlu melakukan pencatatan agar setelah lebaran, kamu bisa mengevaluasi kembali.
Baca Juga
Kamu dapat melakukan pencatatan di buku kas ataupun di aplikasi pencatatan uang seperti MoneyLover, Buku Kas, Spendee, Finansialku, dan Monefy.
Namun jika ingin 100% gratis, kamu juga bisa menggunakan template Excel keuangan yang dapat kamu unduh di bawah ini. Template tersebut dapat digunakan sehari-hari juga, loh.
Catatan: template tersebut didapat dari ogasite.com. Apabila kamu ingin mencari template-template lainnya, kamu bisa mengunjungi website resminya, ya!
3. Fokus Belanja Kebutuhan, Bukan Keinginan
Untuk menjaga pengeluaran kamu saat lebaran agar tidak boncos, kamu harus memprioritaskan belanja karena kebutuhan terlebih dahulu.
Lantas, untuk produk-produk yang kamu inginkan bagaimana? Apakah tidak boleh dibeli? Hm… Itu tergantung, apakah belanja kebutuhan primer kamu sudah terpenuhi.
Kamu harus membedakan pengeluaran antara yang kebutuhan primer dan keinginan. Misalnya, untuk yang kebutuhan primer adalah sebagai berikut:
- Tiket kereta untuk mudik
- Konsumsi mandiri selama satu pekan
Sementara untuk pengeluaran yang berbasis keinginan, kamu juga bisa membuat list-nya, seperti:
- Beli snack ketika di kereta
- Jalan-jalan ke tempat wisata
Jika kebutuhan primer sudah terpenuhi, maka kamu bisa mengalokasikan juga budget untuk keinginan. Misalnya kamu alokasikan 10% dari total budget.
Nah, ketika sudah kamu alokasikan untuk belanja keinginan, maka dalam pelakasanaannya, usahakan jangan melebihi budget yang telah kamu rencanakan, ya!
4. Tambahkan Budget Keperluan Tak Terduga
Tips selanjutnya adalah memasukkan budget untuk keperluan tak terduga. Yup, karena hari lebaran kemungkinan banyak agenda yang tak terduga, maka perlu alokasi budget juga.
Misalnya ketika tiba-tiba ada teman sekelas yang mengajak untuk meet up dan perlu mengeluarkan uang untuk makan di kafe, maka kamu perlu budget juga untuk ini.
Namun, karena kejadian tak terduga ini masih belum tentu terjadi, kamu bisa membuat alokasi dananya sekitar 10% dari total budget pengeluaran kamu.
5. Pisahkan Dompet Operasional dari Tabungan...