Metode penyimpanan barang di gudang yang paling efektif adalah dengan menggunakan fasilitas dedicated storage, class-based story, cube per order index policy, shared storage, dan lain-lain.
Penggunaan metode yang tepat akan membuat proses penyimpanan di barang menjadi lebih efisien dan optimal. Apalagi gudang atau warehouse menjadi salah satu tempat paling penting dalam proses distribusi.
Seluruh kegiatan mulai dari penyaluran, penataan, proses inventory management, dan lain-lain dilakukan di gudang, sehingga sebagai pemilik bisnis Anda harus menggunakan metode yang paling tepat.
Mau tahu apa saja metode atau teknik penyimpanan barang di gudang? Simak penjelasannya berikut ini!
1. Apa itu Metode Penyimpanan Barang?
Metode penyimpanan barang adalah suatu teknik atau cara yang dilakukan untuk menempatkan, mengkategorikan, dan menata barang di gudang untuk selanjutnya diproses oleh staff, admin gudang, atau pun admin logistik.
Barang-barang tersebut akan dikelompokkan menurut kode, SKU, ukuran, jenis, berat, dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Untuk menjaga kualitas barang, setiap perusahaan akan menggunakan satu atau beberapa metode penyimpanan barang di gudang (warehouse).
2. Jenis Metode Penyimpanan Barang
Saat ini terdapat 5 metode penyimpanana barang di gudang yang seringkali diterapkan oleh perusahaan manufaktur, retail, dan lain-lain, di antaranya:
2.1. Metode Randomized Storage
Seperti namanya ‘randomized storage’ yakni dilakukan secara random dan acak.
Metode randomized storage adalah teknik penyimpanan barang secara acak, sembarang tempat, dan tidak memperhatikan klasifikasi maupun pengkategorian berdasarkan berat serta ukuran barang.
Metode ini dinilai membuat proses pemindahan dan penataan barang jauh lebih cepat, karena bagian gudang tidak perlu membaca maupun mengecek kategori barang terlebih dahulu.
Meskipun demikian, cara ini dianggap kurang efektif. Sebab, admin gudang akan kesulitan menemukan jenis barang yang hendak dikirim atau keluar dari gudang untuk didistribusikan ke perusahaan lain.
Proses pencarian barang juga akan memakan waktu lebih lama karena proses pemindahan barang tidak tersistemasi serta tidak menggunakan standar tertentu.
Nah, metode randomized storage ini sangat cocok untuk perusahaan skala kecil yang tidak memerlukan gudang terlalu besar dan tetapi kurang tepat diterapkan pada perusahaan seperti PT yang menggunakan inventory control sebagai SOP.
2.2. Metode Dedicated Storage
Baca Juga
Berbanding terbalik dengan randomized storage, metode dedicate storage adalah teknik penyimpanan barang dengan memperhatikan tata letak dan kategori produk. Artinya tempat penyimpanan barang telah ditentukan menurut tata letak dan lokasinya di dalam gudang.
Jadi, lokasi yang sudah dipilih dan digunakan sebagai tempat penyimpanan barang A, tidak bisa dipakai oleh barang B. Tak heran jika metode ini juga dikenal dengan sebutan fixed location karena tempatnya yang tetap dan jelas,
Metode penyimpanan barang satu ini sangat tepat dan cocok digunakan oleh perusahaan tempat bisnis perlengkapan dan alat olahraga diproduksi, perusahaan produksi bahan pembuatan perkakas dapur, bisnis makanan instan, dan sebagainya.
Kelebihan dari metode dedicated storage adalah risiko kesalahan kirim sangat rendah dan tingkat kerugian dapat diminimalisir. Selain itu juga memudahkan admin gudang menemukan barang sesuai kriterianya.
Sementara itu kekurangan metode dedicated storage adalah banyaknya lokasi atau ruang penyimpanan barang lain yang kosong akibat tidak ploting barang sesuai karakteristiknya, sehingga menjadikan penggunaan gudang kurang maksimal.
2.3. Metode Shared Storage
Untuk mengoptimalkan dan mengurangi penggunaan ruang penyimpanan barang di gudang diperlukan metode penyimpanan barang bernama shared storage.
Penggunaan metode shared storage bertujuan agar ruang penyimpanan pada gudang dapat digunakan semaksimal mungkin, sehingga tidak ada yang kosong dan semuanya terpakai tanpa harus ada kesalahan dalam pengkategorian barang.
Jadi, jika Anda menggunakan metode shared storage maka hal utama yang wajib diperhatikan adalah perbedaan waktu; kapan barang masuk dan kapan barang akan keluar.
Contoh: hari ini pada pukul 06.00-12.00 pagi ada ruang penyimpanan yang kosong di gudang dan di waktu yang sama, kemudian barang A masuk di pukul 08.00. Sementara itu, pada pukul 13.00 akan ada barang B yang masuk, sehingga barang A harus keluar dan didistribusikan sebelum barang B masuk. Begitu pula seterusnya.
Kelebihan metode shared storage adalah tidak adanya ruang penyimpanan yang kosong secara sia-sia di gudang, sehingga proses pemindahan barang jauh lebih efektif dan efisien.
2.4. Metode Class Based Storage
Metode penyimpanan barang yang keempat adalah Class Based Storage yakni sebuah teknik menyimpan barang berdasarkan kelas (kategori produk), fungsi, jenis, ukuran, berat, dan karakteristiknya.
Singkatnya, barang akan diletakkan secara terpisah menurut kategori dan klasifikasinya agar memudahkan admin maupun helper gudang dalam mencari barang tersebut.
Selain itu, dengan menggunakan metode class based storage juga akan membuat ruang penyimpanan gudang lebih rapi.
Prosedur penyimpanan barang dengan metode ini biasanya menggunakan prinsip pareto, yaitu mengelompokkan dan memisahkan barang berdasarkan tingginya rendahnya permintaan konsumen. Barang yang paling banyak diminta oleh konsumen berarti akan sering keluar gudang, jadi akan diletakkan di bagian atas atau di dekat pintu keluar.
Persentase pengelompokkan barang menurut prinsip pareto adalah 15-20% dari jumlah produk secara keseluruhan. Dengan persentase tersebut, umumnya mampu menghasilkan profit hingga 90% dari total omset penjualan.
Kelebihan dari metode class based storage adalah barang lebih mudah dicari, didistribusikan, dan ditata sedemikian rupa. Sedangkan kekurangannya terletak pada jumlah kebutuhan rak yang harus disediakan lebih banyak.
2.5. Metode Cube per Order Index Policy...