Mungkin kamu pernah mendengar jika beliau ini seorang pelayan yang akhirnya menjadi bos ekspedisi.
Hal ini memang benar adanya.
Pak Jo mengawali karirnya menjadi pelayan di hotel Hilton Internasional. Dan berakhir pada supervisor kasir pada front office hotel.
Namun, pada tahun 1980 ia memutuskan untuk resigndan pindah menjadi salesman di sebuah perusahaan ekspedisi internasional TNT.
Sampai akhirnya ia dipromosikan menjadi Operation Manager TNT Indonesia.
Tapi tidak lama dari itu, ia memilih keluar dan mencoba berwirausaha lagi seperti dulu.
Hingga pada tahun 1985 ia mulai merintis jasa pengiriman sendiri yang diberi nama Worldpak, kemudian berganti menjadi Pronto.
Lagi â lagi, itu tidak bertahan lama hanya sekitar 5 tahun saja.
Tahun 1990 ia memutuskan untuk menjual semua saham yang di Pronto.
Dan bergabung pada perusahaan jasa pengiriman, lagi. Dari sinilah semuanya dimulai.
Djohari Zein bergabung dengan jasa pengiriman paket titipan kilat yang saat itu disebut TIKI.
Seperti yang sudah diceritakan pada sejarah singkat JNE di atas.
Awalnya, ia bersama dengan Soeprapto menjadi partner dalam perusahaan tersebut.
Tapi karena saat itu Pak Jo dinilai memiliki kemampuan lebih. Ia diminta untuk membangun jasa pengiriman sendiri, dan berdirilah.
PT. TIKI Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE pada tahun 1990 oleh Djohari Zein sebagai salah satu pendiri dan pemegang sahamnya. Dengan modal 100 juta dan 8 orang karyawan saja, saat itu. Dengan fokusnya pada kepabeanan, impor, pengiriman dari luar negeri ke Indonesia.
Baca Juga
Kisah Sukses Djohari Zein Membangun JNE
Kalimat yang selalu diucapkan oleh pemilik JNE yaitu ingin membuat JNE menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Pak Jo berharap JNE bisa sukses sebagai usaha ekspedisi di Indonesia.
Dan dapat membantu masyarakat saat proses pengiriman barang atau paket.
Walaupun dengan modal awal yang tidak banyak, ditambah lagi SDM yang sedikit.
Namun, Djohari Zein dapat membawa JNE dan timnya untuk membangun bisnis ini.
Di mulai dari menyewa ruangan lantai 1 untuk dijadikan kantor di salah satu gedung Jakarta, membeli mobil untuk mengirimkan barang.
Sampai melakukan packing barang dengan cara yang masih manual.
Dalam waktu satu tahun saja.
Dibarengi kerja keras, Djohari Zein dibantu dengan rekan kerja dan karyawannya dapat memperoleh keuntungan lebih dari 100%.
Hal ini tentu membuat tim JNE lebih semangat lagi dalam mempertahankan performa pengirimannya.
Djohari Zein bersama tim terus mengembangkan JNE agar tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
Tidak hanya di Jakarta. Maka dari itu pada 1996 ia mulai membangun cabang dan agen JNE di beberapa kota besar Indonesia.
Diantaranya beberapa kota berikut.
Dan masih banyak kota lain yang mulai menyusul.
Jika kamu berminat untuk membuka agen juga, coba simak syarat dan cara menjadi agen JNE.
Tidak hanya itu, Djohari Zein juga melakukan...