6 Perbedaan QRIS Statis dan Dinamis yang Wajib Diketahui Saat Belanja

Anisa 09 Feb 2023 3 Menit 0

Apa perbedaan QRIS statis dan dinamis? Mungkin sebagian dari kamu baru pertama kali mendengar istilah ini.

Harus diakui ya kalau sejak adanya pembayaran nontunai pakai QRIS, segala transaksi atau belanja online jadi lebih mudah, praktis, dan cepat.

Cara melakukan pembayaran dengan QRIS saat ini pun bisa dilakukan melalui beberapa aplikasi dompet digital, seperti GoPay, OVO, LinkAJA, ShopeePay, dan e-banking.

Nah, dalam penggunaannya, Bank Indonesia telah mengklasifikasikan dua jenis QR Code Indonesian Standard. Apa saja itu?

1. Pengertian QRIS

QRIS (QR Code Indonesian Standard) adalah sebuah kode khusus yang dibuat, diatur, serta diawasi oleh Bank Indonesia bersama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk digunakan masyarakat dalam bertransaksi nontunai.

Penggunaan QRIS terbilang cukup aman dan praktis karena pengguna hanya perlu scan atau memindai barcode, memasukkan PIN akun, dan menuliskan nominal yang hendak dikirim.

Contoh saja, transfer saldo ke sesama pengguna OVO pakai QRIS.

Nah, sejauh ini Bank Indonesia sudah menetapkan dua jenis tampilan QRIS, yakni statis dan dinamis.

Apa sih perbedaan dan maksud dari masing-masing istilah tersebut?

2. Apa itu QRIS Statis dan Dinamis?

Bank Indonesia tidak hanya mencetak QRIS Statis yang bisa digunakan untuk berkali-kali transaksi.

Namun juga menyediakan QRIS Dinamis yang dapat diintegrasikan dengan aplikasi POS kasir guna memudahkan pembayaran pelanggan.

Untuk lebih jelasnya, simak dulu yuk perbedaan antara QRIS Statis dan Dinamis berikut!

2.1. QRIS Statis

Beda qris statis dan dinamis

Source: qris. Id

Seperti namanya ‘statis’, QRIS yang satu ini bersifat tetap.

Jenis QRIS Statis biasanya akan dicetak satu kali atau ditampilkan lewat gambar/print out/sticker. Artinya, ketika terjadi perubahan link QR Code, maka pihak penjual akan menggantinya dengan yang baru.

Nah, rata-rata QRIS Statis akan diletakkan pada akrilik display khusus barcode atau bisa juga pakai QR Code stand dan dipasang di meja kasir.

Hal ini bertujuan agar pelanggan yang ingin membayar, bisa langsung scan QR code tersebut dan memasukkan nominal sesuai tagihan.

Pembeli bahkan dapat scan QR Code tersebut berkali-kali untuk membayar makanan sampai batas limit QRIS yang ditentukan oleh pemilik.

2.2. QRIS Dinamis

QRIS Dinamis bersifat kontinyu, karena untuk satu QR Code hanya dapat dipakai sekali transaksi dan untuk pembayaran berikutnya harus cetak barcode yang baru.

Jenis metode pembayaran yang ada di Indonesia ini umumnya dicetak melalui struk pembayaran di mesin kasir pakai mesin printer.

Dibandingkan QRIS Statis, model QRIS Dinamis lebih direkomendasikan bagi para pemilik usaha skala besar seperti bisnis daging di swalayan atau toko retail.

Sebab, pencetakan dilakukan secara real time, langsung terintegrasi dengan mesin kasir, dan pelanggan tidak perlu memasukkan nominal secara manual terlebih dahulu.

Cara membuat qris dinamis

Source: etactics. Com

Jadinya kalau toko sedang ramai, proses pembayaran jauh lebih cepat dan bisa menekan antrean yang membludak di hari-hari tertentu.

Selain itu, kamu bisa menjadikan QRIS Dinamis ini sebagai cara untuk menarik pelanggan via online.

Terus, apa saja perbedaan QRIS Statis dan Dinamis? Baca sampai habis, yuk!

3. Perbedaan QRIS Statis dan Dinamis

Setelah mengetahui pengertian keduanya, saatnya kamu mengetahui perbedaan QRIS Statis dan Dinamis secara spesifik.

Pages: 1 2

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Anisa
Ditulis oleh

Anisa

Seorang Content Writer SEO dan Content Creator yang suka belajar hal-hal baru, terutama tentang transformasi dunia digital agar bermanfaat dan memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang relevan saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *