ROP = Lead Time Demand + Safety Stock = 150.000+30.000 = 180.000 pcs
Dari perhitungan tersebut dapat ditarik kesimpulan jika PT Milagrup harus segera melakukan reorder point ke pemasok ketika jumlah persediaan berada pada jumlah 180.000 pcs supaya stok masih mencukupi kebutuhan sampai pesanan dari pemasok datang.
3.2. Rumus ROP Safety Stock
Rumus safety stock ini umumnya digunakan oleh perusahaan untuk menanggulangi jumlah permintaan yang tinggi di luar kebiasaan penjualan atau pengiriman yang lambat.
Rumus Reorder Point pakai Safety Stock adalah
(Penjualan Harian Tertinggi x Lead Time Terlama) – (Rata-Rata Penjualan Harian x Rata-Rata Lead Time)
Rumus di atas bisa Anda gunakan untuk menyesuaikan antara penjualan harian dengan tingkat penjualan tertinggi dalam waktu tertentu sehingga dapat menghindari terjadinya dead stock.
3.3. Rumus ROP tanpa Safety Stock
Perusahaan juga bisa melakukan perhitungan reorder point meski tidak menggunakan safety stock. Beberapa bentuk usaha menggunakan angka penjualan harian rata-rata serta lead time/waktu tunggu untuk menentukan ROP.
Meski cenderung berisiko, namun perhitungan ini cocok diterapkan untuk perusahaan kecil menengah yang ingin menghindari risiko membengkaknya biaya pemeliharaan stok.
Rumus reorder point tanpa safety stock:
ROP = Penjualan Harian Rata-Rata x Lead Time (Waktu Tunggu)
Contoh kasus
Sebuah toko mainan anak-anak menjual mobil-mobilan dengan jumlah rata-rata 80 pcs setiap hari nya. Sementara lead time (jarak pemesanan hingga barang tiba dari distributor) adalah 5 hari.
Maka, berapa reorder point yang harus direncanakan oleh pemilik toko?
Baca Juga
Jawaban
ROP: 80 pcs mainan mobil-mobilan x 5 hari = 400 mainan mobil-mobilan anak.
Melalui rumus ROP ini, bisa ditemukan bahwa ketika stok mainan tinggal 400 pcs, maka perlu melakukan pemesanan ulang.
Nah, itulah rumus perhitungan reorder point yang dapat Anda pakai berdasarkan jenis usaha, jumlah penjualan harian, dan lain-lain.
FAQ
Bagaimana Cara Menghitung Reorder Point Tanpa Safety Stock?
Kapan reorder point dilakukan?
Apa perbedaan ROP engan EOQ?
Akhir Kata
Begitulah penjelasan mengenai pengertian reorder point dan bagaimana cara menghitungnya. Setelah memahaminya, sekarang Anda bisa menerapkanya ke contoh soal lainya.
Reorder Point membantu untuk mengingatkan ketika stok barang mulai menipis. Sebelum stok habis, Anda bisa melakukan pemesanan, sehingga barang bisa tiba tepat waktu.
Selain waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan ulang, pastikan juga metode penyimpanan barang di dalam gudang terjaga untuk memastikan agar kualitasnya tidak menurun, sehingga tidak mempengaruhi jumlah barang yang dipesan ulang.
Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan di laman Plugin Ongkos Kirim agar mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Anisa Juniardy seputar Bisnis, Ekspedisi, dan lain-lain. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.
Artikel ini telah diperbarui pada tanggal 3 April 2024 oleh Hanif. Apabila Anda menemui informasi yang kurang akurat, mohon tinggalkan komentar di bawah.
Sumber:
- Reorder Point Defined: Formula & How to Use – NetSuite – https://www.netsuite.com/portal/resource/articles/inventory-management/reorder-point-rop.shtml#:~:text=A%20simple%20reorder%20point%20calculation,in%20days%2C%20plus%20safety%20stock.
- How to Calculate Reorder Points with the ROP Formula – https://www.shipbob.com/blog/reorder-point-formula/
KONFIRMASIKECS!!!
Hi my loved one I wish to say that this post is amazing nice written and include approximately all vital infos Id like to peer more posts like this