Reorder Point (ROP) adalah konsep penting dalam manajemen persediaan (Inventory management) dan logistik yang digunakan untuk menentukan waktu pemesan ulang produk agar tidak kehabisan stok.
Oleh karena itu, setiap perusahaan terutama bagian logistik harus memikirkan perhitungan reorder point secara tepat dengan mengetahui lead time demand (Waktu pemesanan), konsumsi rata-rata harian, standar konsumsi, dan safety stock.
Perhitungan tersebut akan membuat alur dan proses restock menjadi lebih maksimal, sehingga jumlah persediaan yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan baik.
Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui penjelasan dan perhitungan reorder point secara tepat, simak artikel ini sampai selesai.
1. Pengertian Reorder Point
Reorder Point (ROP) atau “Titik Pemesanan Kembali (Ulang)” adalah suatu indikator atau konsep yang digunakan untuk menentukan waktu suatu barang harus dipesan ulang supaya tidak kehabisan stok (out of stock) sebelum persediaan baru tiba.
Singkatnya, ROP ini menggambarkan titik minimum stok barang yang kemudian membuat perusahaan harus merencanakan pemesanan baru ke pihak pemasok sebelum stok benar-benar habis dari persediaan.
ROP wajib dilakukan untuk menghindari terjadinya kekurangan stok yang dapat mengganggu operasi dan layanan pelanggan. Jika kehabisan stok terjadi, maka akan berimbas pada menurunnya loyalitas pelanggan, target omset bulanan yang anjlok, dan sebagainya.
2. Pentingnya Reorder Point dalam Manajemen Persediaan
Dengan menggunakan sistem reorder point, perusahaan akan memperoleh sejumlah keuntungan. Sebut saja seperti mencegah understocking, efisiensi operasional perusahaan, meningkatkan pelayanan pada pelanggan, dan masih banyak lagi.
Beikut ini pentingnya reorder point dalam manajemen yang wajib diketahui:
- Memastikan bahwa ketersediaan barang selalu cukup, sehingga tidak akan mengecewakan pelanggan
- Menghindari terjadinya understock dan overstock, sehingga anggaran untuk mengelola dan memelihara persediaan lebih optimal
- Meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan, sehingga reputasi bisnis tetap terjaga dengan baik
- Meningkatkan pengelolaan produksi
- Lebih fleksibel dalam memenuhi perubahan permintaan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu akibat kondisi pasar yang fluktuatif dan di luar prediksi
Saking pentingnya posisi reorder point, perusahaan menggunakan beberapa rumus dalam menghitung ROP agar akurat dan tepat.
Lantas bagaimana cara menghitung reorder point, baik menggunakan maupun tanpa safety stock? Baca penjelasan pada poin ketiga berikut.
3. Cara Menghitung Reorder Point
Baca Juga
Untuk menghitung reorder point (ROP), Anda dapat menggunakan tiga rumus sederhana yakni:
3.1. Rumus Lead Time Demand
Begini rumus reorder point jika dihitung tanpa safety stock:
ROP = Permintaan Lead Time dalam Satuan Hari + Stok yang Tersedia (Safety Stock)
Lead Time di sini adalah jarak waktu antara pemesanan hingga barang tersebut tiba atau Anda terima. Lamanya lead time tentu bergantung pada banyaknya barang yang dikirim, trek/lokasi, dan operasional.
Sementara lead time demand dapat diartikan sebagai perkiraan jumlah permintaan barang selama jeda waktu dilakukannya proses pemesanan.
Anda ingin menghitur ROP menggunakan rumus lead time? Berikut contohnya:
Seuah perusahaan manufaktur bernama PT Milagrup ingin memproduksi pakaian musim panas wanita dan diedarkan ke berbagai kota di Indonesia.
Untuk memenuhi tingkat produksi, PT Milagrup memesan bahan bakunya, yakni kain ke pemasok penghasil serat kain terbaik di daerah Palembang.
Kapasitas produksi yang dihasilkan oleh PT Milagrup tiap harinya mencapai Rp5.000 pcs baju musim panas dengan lead time (waktu pemesanan bahan baku dari pemasok) sebanyak 1 bulan atau 30 hari.
PT Milagrup sendiri membuat kebijakan safety stock sebanyak 20% untuk menghindari terjadinya kehabisan atau kelebihan stok. Nah, berapakan Reorder Point PT Milagrup jika dihitung berdasarkan kondisi si atas?
Penyelesaian:
- Lead Time Demand: 30 hari x 5.000 pcs = 150.000 pcs
- Safety Stock: 20% x 150.000 pcs = 30.000 pcs
ROP = Lead Time Demand + Safety Stock = 150.000+30.000 = 180.000 pcs
Dapat disimpulkan jika PT Milagrup harus segera melakukan reorder point ke pemasok ketika jumlah persediaan tengah berada di jumlah 180.000 pcs supaya stok masih mencukupi kebutuhan sampai pesanan dari pemasok datang.
3.2. Rumus ROP Safety Stock
Rumus safety stock ini umumnya digunakan oleh perusahaan untuk menghindari terjadinya jumlah permintaan yang tinggi di luar kebiasaan penjualan atau pengiriman yang lambat akibat beberapa masalah operasional.
Rumus Reorder Point pakai Safety...