Apa Itu Out of Stock dan Cara Mengatasinya

Anisa 20 Jul 2023 5 Menit 0

Apa itu out of stock?Out of Stock adalah sebuah keadaan atau kondisi yang memperlihatkan bahwa barang telah habis di tangan supplier (pemasok) atau di penjual secara langsung.

Dalam sebuah bisnis, terjadinya out of stock sangat mempengaruhi tingkat penjualan dan loyalitas pelanggan, sehingga para pebisnis harus berhati-hati ketika menemukan masalah seperti ini.

Untuk mencegah terjadinya out of stock, setiap pemilik usaha wajib melakukan kontrol penuh untuk mencegah terjadinya kehabisan stok barang. Mulai dari melakukan pengecekan berkala hingga menggunakan aplikasi stok barang untuk mengontrol persediaan di dalam gudang dan toko.

Lalu, bagaimana cara mengatasi terjadinya out of stock (kehabisan persediaan barang) yang benar? Simak penjelasannya sampai selesai.

1. Apa itu Out of Stock?

Out of Stock (kehabisan persediaan) adalah istilah yang kerap digunakan dalam dunia bisnis untuk menggambarkan bahwa persediaan suatu produk telah habis terjual atau sudah tidak tersedia di toko maupun outlet.

Kata “Out of stock” sendiri berasal dari bahasa Inggris, yakni “out” yang bisa diartikan “keluar” atau “habis”, sementara “stock” dapat dimaknai sebagai persediaan atau stok barang.

Jadi, “out of stock” artinya menggambarkan kondisi ketika stok barang sudah benar-benar habis atau tidak lagi tersedia untuk dijual. Istilah ini sangat umum digunakan dalam konteks penjualan dan manajemen persediaan (inventory management).

Apabila sebuah perusahaan tidak aware terhadap persediaan yang habis, maka akan menimbulkan masalah yang berimbas buruk terhadap pertumbuhan bisnis. Apa saja yang ditimbulkan dari terjadinya out of stock ini?

2. Pengaruh Out of Stock Terhadap Bisnis

Kondisi seperti out of stock sebenarnya mampu memicu beragam masalah buruk pada bisnis, seperti:

  • Kehilangan penjualan, karena saat produk yang diminati pelanggan tidak tersedia (stok habis), kemungkinan besar mereka akan memilih untuk membeli dari kompetitor bisnis Anda atau mencari alternatif lain dengan beralih ke produk lain, sehingga bisnis yang Anda jalankan kehilangan peluang penjualan.
  • Adanya krisis kepercayaan di antara pelanggan, karena apabila out of stock terjadi secara terus-menerus, maka dapat menurunkan kepercayaan pelanggan terhadap produk Anda, terlebih pada usaha yang Anda bangun. Pelanggan bisa saja merasa kecewa dan frustrasi, sehingga akan mempengaruhi brand dan hubungan jangka panjang antara bisnis Anda dengan pelanggan.
  • Mampu menurunkan loyalitas pelanggan, karena saat pelanggan sering merasa dikecewakan akibat ketidaktersediaan produk, saat mereka menemukan toko yang menjual produk dengan kualitas sama dan harga juga tidak berbeda jauh, maka peristiwa seperti ini tentu bakal mengurangi loyalitas pelanggan dan membuat mereka sulit untuk kembali lagi membeli produk dari Anda.

Mungkin Anda berpikir, mengapa bisa terjadi out of stock? Padahal setiap perusahaan biasanya telah melakukan inventory control atau pengendalian dan pengelolaan persediaan.

Padahal banyak faktor penyebab kehabisan persediaan atau out of stock tadi.

3. Penyebab Kehabisan Persediaan Barang (Out of Stock)

Perlu Anda ketahui bahwa persediaan yang habis, baik karena terjual atau karena sudah tidak layak untuk diperjualbelikan, bisa disebabkan oleh beragam faktor.

Inilah beberapa penyebab out of stock yang marak terjadi di lingkup bisnis:

  • Adanya kegagalan saat melakukan perencanaan persediaan, maka dapat terjadi ketidakcocokan antara permintaan pelanggan dan persediaan stok barang. Kurangnya perkiraan yang akurat, ceroboh saat menentukan tingkat persediaan, atau kurangnya kontrol terhadap tren penjualan dapat menyebabkan out of stock.
  • Ada Permintaan yang tidak terduga atau terjadi lonjakan permintaan dari pelanggan di luar prediksi, sehingga menyebabkan stok yang dibutuhkan tidak tersedia, walhasil kehabisan persediaan produk. Hal seperti ini bisa saja terjadi saat masa-masa promosi besar-besaran, tren musiman yang mudah berubah atau bergeser, dan terjadi perubahan perilaku konsumen.
  • Keterlambatan rantai pasok, seperti pengiriman yang terlambat dari supplier, terjadi gangguan produksi, dan ada kendala logistik dari gudang (warehouse), sehingga menyebabkan supply produk tidak maksimal. Singkatnya adalah, ketika barang yang dibutuhkan tidak tersedia tepat waktu, maka bisnis akan mengalami out of stock.
  • Salah dalam me-manage persediaan, seperti kurang bisa memantau persediaan secara teratur, tidak menerapkan sistem manajemen persediaan yang baik, serta timbul masalah saat pemrosesan pesanan, yang berujung kehabisan stok.
  • Keterbatasan produksi dari pemasok. Kalau bisnis yang Anda jalankan sangat bergantung pada produksi dari pemasok, maka ketika terjadi gangguan produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan, tentu saja akan berpengaruh pada stok di toko Anda.
  • Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara departemen yang terlibat dalam pengelolaan persediaan, seperti pemasaran, penjualan, dan operasinal maka mampu menyebabkan timbulnya informasi yang tidak akurat, salah, dan tidak tepat waktu terhadap permintaan dan stok barang. Akhirnya akan berimbas pada out of stock.
  • Kegagalan saat re-order atau pemesanan kembali, yang mana ketika pemesanan persediaan tidak dilakukan secara tepat waktu sebagaimana jadwal yang ditetapkan, maka bisa terjadi kekurangan stok.

Oleh karena itu, untuk menangani kasus out of stock speerti ini, Anda harus menyiapkan beberapa solusi. Mulai dari melakukan perencanaan persediaan yang matang, mengontrol stok dengan teliti, dan lain-lain.

4. Cara Mengatasi Out of Stock

Nah, bagaimana cara mengatasi masalah out of stock agar bisnis dapat berjalan dengan baik sesuai rencana?

4.1. Lakukan Replenish Stock

Ketika Anda menyadari kalau stok produk di display toko maupun di gudang sudah hampir habis, segera lakukan re-stock ulang agar tidak terjadi kehabisan persediaan.

Utamakan pesanan yang paling banyak dicari pelanggan dan koordinasikan dengan pihak pemasok agar mereka mempercepat pengirimannya.

4.2. Kontrol dan Peringatan Stok

Anda juga dapat menggunakan sistem otomatis seperti alarm peringatan stok rendah untuk memberi tahu bahwa persediaan yang ada sudah hampir habis dan perlu diisi kembali.

Tujuan dari langkah ini adalah memungkinkan Anda agar segera mengambil tindakan untuk mengatasinya.

4.3. Diversifikasi Pemasok

Pernahkah Anda mengalami kendala atau gangguan persediaan dari pihak pemasok? Jika iya, cobalah untuk mencari dan mempertimbangkan untuk menjalin kerja sama dengan pemasok lain (sebagai alternatif) atau bisa juga mencari solusi pengadaan barang yang lebih fleksibel.

4.4. Atur Permintaan Pelanggan

Untuk mengatur permintaan pelanggan, Anda bisa memanfaatkan data dan informasi dari pelanggan yang tercatat di database perusahaan untuk memahami perilaku, pola pembelian, tren yang sedang viral, dan preferensi mereka.

Hal seperti ini nantinya bisa membantu Anda untuk merencanakan dan merancang persediaan yang lebih baik, sehingga mampu menghindari terjadinya out of stock.

4.5. Penawaran Alternatif atau Pengganti

Apabila produk yang dibutuhkan atau diminta pelanggan sedang tidak tersedia, coba tawarkan opsi lainnya yang serupa.

Rekomendasi produk alternatif yang sama dengan apa yang mereka butuhkan akan membantu mempertahankan loyalitas pelanggan dan mencegah penurunan tingkat penjualan dalam suatu periode tertentu.

Walaupun tampak sepele, tetapi setiap pebisnis sebaiknya tidak menganggap enteng masalah persediaan ya karena akan berakibat fatal ke depannya.

FAQ

Pertanyaan yang sering diajukan oleh pembaca terkait out of stock:

Kapan munculnya out stock?

Out of stock akan terjadi saat persediaan barang yang ada di etalase (display) toko maupun di gudang sudah habis atau tidak tersedia akibat tidak pernah dilakukan pengadaan ulang, sehingga pemilik usaha tidak dapat memenuhi permintaan pembeli.

Apa perbedaan out of stock dan over stock?

Out of stock adalah kondisi yang mencerminkan habisnya persediaan stok (produk), sedangkan overstock menunjukkan sebaliknya, yaitu kelebihan ketersediaan produk dari yang dibutuhkan oleh konsumen. Keduanya diakibatkan oleh manajamen persediaan yang buruk dan kurang pemeriksaan secara cermat.

Akhir Kata

Sekarang Anda sudah lebih paham kan tentang apa itu out of stock, penyebabnya, pengaruhnya terhadap bisnis, dan cara mengatasinya?

Pastikan Anda selalu melakukan pemantauan terhadap produk, perilaku konsumen, dan usahakan agar seluruh jadwal pre order barang dilakukan sebelum produk benar-benar habis.


Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan di laman Plugin Ongkos Kirim agar mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Anisa Juniardy seputar Bisnis, Ekspedisi, dan lain-lain. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.


Sumber:

  • Out of Stock Meaning and How Can Online Stores Prevent It – https://pagefly.io/blogs/shopify/out-of-stock-meaning
  • What are Stockouts? (+ How to Prevent Out of Stocks in 2023) – https://www.shopify.com/retail/what-causes-a-stockout
Bagikan ke:
Anisa
Ditulis oleh

Anisa

Seorang Content Writer SEO dan Content Creator yang suka belajar hal-hal baru, terutama tentang transformasi dunia digital agar bermanfaat dan memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang relevan saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *