Pengertian Reorder Point, Cara Menghitung, dan Rumusnya

Anisa 03 Apr 2024 4 Menit 3

Bagi kalian yang belum tahu, Reorder point (ROP) adalah konsep penting dalam manajemen persediaan (Inventory Management)yang diterapkan untuk menemukan waktu pemesanan ukang produk guna menghindari kehabisan stok.

Sudah hal umum bahwa bagian logistik dari perusahaan harus menentukan perhitungan reorder point dengan mengetahui lead time demand (waktu pemesanan), konsumsi rata-rata harian, standar konsumsi, serta safety stock.

Dengan melakukan perhitungan tersebut, alur proses restock menjadi lebih maksimal, termasuk juga jumlah persediaan yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan baik.

Jika Anda ingin mengetahui penjelasan dan perhitungan reorder point dengan baik, simak selengkapnya dalam artikel ini hingga selesai.

 

Dalam bahasa Inggris, reorder point juga kerap disebut dengan reorder level.

Pengertian Reorder Point (ROP) atau “Titik Pemesanan Kembali (Ulang)” ialah konsep atau indikator yang digunakan untuk mengetahui waktu terbaik untuk memesan ulang produk/barang agar tidak kehabisan stok (out of stock) sebelum persediaan baru tiba.

Pendeknya, ROP ini menunjukkan titik terendah stok barang dimana perusahaan harus seera merencanakan pemesanan baru ke pihak pemasok sebelum stok benar-benar kosong dari persediaan.

Melalui ROP, perusahaan bisa menghindari kekurangan stok yang dampaknya dapat mengganggu operasi perusahaan. Dampak lainya termasuk layanan pelanggan yang terhambat serta menurunya loyalitas pelanggan. Tidak heran ROP ini tergolong wajib untuk dilakukan.

Pengertian reorder point, cara menghitung, dan rumusnya 1

2. Manfaat Reorder Point dalam Manajemen Persediaan

Ada banyak keuntungan yang perusahaan bisa peroleh melalui sistem reorder point selain untuk mencegah understocking.

Berikut beberapa keuntungan yang membuat reorder point penting dilakukan oleh perusahaan.

  • Memastikan ketersediaan barang yang selalu terjamin
  • Menghindari terjadinya kondisi understock dan overstock,
  • Memiliki fleksibilitas dalam menghadapi perubahan permintaan pasar yang fluktuatif
  • Menjaga anggaran untuk mengelola dan memelihara persediaan lebih optimal
  • Memelihara loyalitas, kepercayaan pelanggan, serta reputasi bisnis tetap terjaga dengan baik
  • Meningkatkan pengelolaan produksi

Itu dia beberapa hal terkaitnya petingnya reorder point dalam perusahaan.

Mengingat pentingnya reorder point, perusahaan secara khusus menggunakan beberapa rumus dalam menghitung ROP dengan akurat dan tepat.

3. Cara Menghitung Reorder Point

Ada tiga rumus sederhana yang bisa Anda gunakan untuk menghitung reorder point (ROP)

3.1. Rumus Lead Time Demand

Ini dia rumus reorder point seandainya dihitung tanpa safety stock:

ROP = Permintaan Lead Time (dalam Satuan Hari) + Stok yang Tersedia/Safety Stock

  • Lead Time adalah jarak waktu antara ketika baran dipesan hingga barang tersebut sampai. Lamanya lead time bergantung pada banyaknya barang yang dikirim, trek/lokasi, dan operasional.
  • lead time demand adalah perkiraan jumlah permintaan barang selama jeda waktu dilakukannya proses pemesanan.

Anda ingin menghitung ROP menggunakan rumus lead time? Berikut contohnya:

Contoh Soal

Perusahaan fashion bernama PT Milagrup merencanakan untuk memproduksi pakaian musim panas wanita dan diedarkan ke berbagai kota di Indonesia.

Untuk memenuhi tingkat produksi, PT Milagrup memesan bahan bakunya, yakni kain ke pemasok penghasil serat kain terbaik di daerah Palembang.

Kapasitas produksi yang dihasilkan oleh PT Milagrup tiap harinya mencapai Rp5.000 pcs baju musim panas dengan lead time (waktu pemesanan bahan baku dari pemasok) sebanyak 1 bulan atau 30 hari.

PT Milagrup sendiri membuat kebijakan safety stock sebanyak 20% untuk menghindari terjadinya kehabisan atau kelebihan stok. Nah, berapakah Reorder Point PT Milagrup jika dihitung berdasarkan kondisi si atas?

Penyelesaian:

sebelum menghitung ROP, temukan dulu lead time dan safety stock.

  • Lead Time Demand: 30 hari x 5.000 pcs = 150.000 pcs
  • Safety Stock: 20% x 150.000 pcs = 30.000 pcs

Setelah lead time dan safety stock ditemukan, maka bisa dimasukkan ke dalam rumus seperti di bawah ini.

ROP = Lead Time Demand + Safety Stock = 150.000+30.000 = 180.000 pcs

Dari perhitungan tersebut dapat ditarik kesimpulan jika PT Milagrup harus segera melakukan reorder point ke pemasok ketika jumlah persediaan berada pada jumlah 180.000 pcs supaya stok masih mencukupi kebutuhan sampai pesanan dari pemasok datang.

3.2. Rumus ROP Safety Stock

Rumus safety stock ini umumnya digunakan oleh perusahaan untuk menanggulangi jumlah permintaan yang tinggi di luar kebiasaan penjualan atau pengiriman yang lambat.

Rumus Reorder Point pakai Safety Stock adalah

(Penjualan Harian Tertinggi x Lead Time Terlama) – (Rata-Rata Penjualan Harian x Rata-Rata Lead Time)

Rumus di atas bisa Anda gunakan untuk menyesuaikan antara penjualan harian dengan tingkat penjualan tertinggi dalam waktu tertentu sehingga dapat menghindari terjadinya dead stock.

3.3. Rumus ROP tanpa Safety Stock

Perusahaan juga bisa melakukan perhitungan reorder point meski tidak menggunakan safety stock. Beberapa bentuk usaha menggunakan angka penjualan harian rata-rata serta lead time/waktu tunggu untuk menentukan ROP.

Meski cenderung berisiko, namun perhitungan ini cocok diterapkan untuk perusahaan kecil menengah yang ingin menghindari risiko membengkaknya biaya pemeliharaan stok.

Rumus reorder point tanpa safety stock:

ROP = Penjualan Harian Rata-Rata x Lead Time (Waktu Tunggu)

Contoh kasus

Sebuah toko mainan anak-anak menjual mobil-mobilan dengan jumlah rata-rata 80 pcs setiap hari nya. Sementara lead time (jarak pemesanan hingga barang tiba dari distributor) adalah 5 hari.

Maka, berapa reorder point yang harus direncanakan oleh pemilik toko?

Jawaban

ROP: 80 pcs mainan mobil-mobilan x 5 hari = 400 mainan mobil-mobilan anak.

Melalui rumus ROP ini, bisa ditemukan bahwa ketika stok mainan tinggal 400 pcs, maka perlu melakukan pemesanan ulang.

Nah, itulah rumus perhitungan reorder point yang dapat Anda pakai berdasarkan jenis usaha, jumlah penjualan harian, dan lain-lain.

FAQ

Bagaimana Cara Menghitung Reorder Point Tanpa Safety Stock?

Perusahaan dapat menghitung reorder point tanpa safety stock dengan rumus Penjualan rata-rata x Lead Time (waktu tunggu).

Kapan reorder point dilakukan?

Reorder point dilakukan ketika ketersediaan barang di dalam gudang sudah mendekati titik minimum dari jumlah persediaan yang ditentukan setiap bulannya.

Apa perbedaan ROP engan EOQ?

EOQ (economic order quantity) memiliki fokus pada besaran pemesanan yang dilakukan, sementara ROP (reorder point) menentukan waktu yang tepat untuk melakukan restock.

Akhir Kata

Begitulah penjelasan mengenai pengertian reorder point dan bagaimana cara menghitungnya. Setelah memahaminya, sekarang Anda bisa menerapkanya ke contoh soal lainya.

Reorder Point membantu untuk mengingatkan ketika stok barang mulai menipis. Sebelum stok habis, Anda bisa melakukan pemesanan, sehingga barang bisa tiba tepat waktu.

Selain waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan ulang, pastikan juga metode penyimpanan barang di dalam gudang terjaga untuk memastikan agar kualitasnya tidak menurun, sehingga tidak mempengaruhi jumlah barang yang dipesan ulang.


Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan di laman Plugin Ongkos Kirim agar mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers.  Yuk, baca artikel menarik lainnya di Anisa Juniardy seputar Bisnis, Ekspedisi, dan lain-lain. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.


Artikel ini telah diperbarui pada tanggal 3 April 2024 oleh Hanif. Apabila Anda menemui informasi yang kurang akurat, mohon tinggalkan komentar di bawah.

Sumber:

  • Reorder Point Defined: Formula & How to Use – NetSuite – https://www.netsuite.com/portal/resource/articles/inventory-management/reorder-point-rop.shtml#:~:text=A%20simple%20reorder%20point%20calculation,in%20days%2C%20plus%20safety%20stock.
  • How to Calculate Reorder Points with the ROP Formula – https://www.shipbob.com/blog/reorder-point-formula/
Bagikan ke:
Anisa
Ditulis oleh

Anisa

Seorang Content Writer SEO dan Content Creator yang suka belajar hal-hal baru, terutama tentang transformasi dunia digital agar bermanfaat dan memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang relevan saat ini.

3 Comments

  1. Avatar of alisodikin17 Alisodikin17 says:

    KONFIRMASIKECS!!!

  2. Avatar of khaleejuae khaleejuae says:

    Hi my loved one I wish to say that this post is amazing nice written and include approximately all vital infos Id like to peer more posts like this

  3. This article on Reorder Point is really helpful! Knowing how to calculate it and understanding its significance in inventory management is crucial for businesses. Thanks for breaking down the concept and providing clear explanations and formulas!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *