Fitur promosi di Lazada juga begitu lengkap. Mulai dari naikkan produk, afiliasi bersponsor, pencarian bersponsor, voucher, bahkan ada juga gratis ongkir.
Semua penjelasan tentang langkah berjualan di Lazada bisa Anda baca di panduan berikut ini.
https://pluginongkoskirim.com/jualan-di-lazada/
Saran kami, silakan fokus pada 1-2 marketplace terlebih dulu. Besarkan toko, dapatkan penjualan, review positif dari pelanggan; baru bisa mengembangkan ke marketplace lain.
Setelah pemasukan sudah mulai berdatangan, giliran Anda mengembangkan brand di luar sana. Caranya? Scroll terus ya.
C. Membangun Brand di Sosial Media
Sosial media bisa kita gunakan untuk membangun brand awareness. Supaya calon pelanggan tau produk kita itu apa, dan bisakah membantu menyelesaikan masalah mereka.
Sebaiknya, Anda tidak jualan langsung (hard selling) di sosial media. Sebab, sosial media akan jauh lebih efektif jika digunakan untuk berkomunikasi langsung dengan calon pelanggan. Alias, sarana pemasaran.
Sedangkan, penjualan lebih efektif dilakukan di marketplace atau toko online (akan dibahas di poin 4).
Mudahnya, cobalah untuk berinteraksi dengan banyak calon pelanggan di sosial media. Lalu, ajak mereka untuk berkunjung ke marketplace / toko online milik Anda.
Ada 2 sosial media yang cukup efektif untuk menunjang bisnis online saat ini, yakni Facebook dan Instagram. Berikut langkah praktis untuk memanfaatkannya.
1. Strategi Pemasaran di Facebook
Secara teknis, langkah membangun brand di Facebook adalah sebagai berikut:
- Buat halaman Facebook.
- Tambah foto profil & cover.
- Lengkapi info halaman.
- Buat username sesuai nama brand.
- Tambah tombol call-to-action menuju ke toko online.
Setelah urusan teknis selesai, kini giliran membangun konten post di halaman Facebook. Setidaknya ada 3 kategori konten yang bisa Anda buat:
- Edukasi. Konten yang bisa menyelesaikan masalah calon pelanggan.
- Quote / Motivasi. Untuk membangun kedekatan emosional.
- Promosi. Untuk promosi produk atau toko online.
Baca Juga
Komposisi dari konten tersebut bisa bervariasi. Namun yang jelas, konten edukasi tentu sebaiknya jauh lebih banyak. Disusul quote dan motivasi, barulah konten promosi. Kalau diformulasi, bisa pakai rasio 7:2:1.
Untuk lebih jelasnya, silakan baca panduan jualan di Facebook berikut ini:
https://pluginongkoskirim.com/jualan-di-facebook/
2. Strategi Pemasaran di Instagram
Secara tipe konten, cara pemasaran di Instagram tidak berbeda jauh dengan pemasaran di Facebook. Yakni, tetap mengandalkan konten edukasi sebagai corong utama untuk menggaet perhatian calon pelanggan.
Salah satu contoh konten edukasi yang paling efektif ialah carousel. Berikut beberapa contohnya:
Contoh #1: Konten carousel dari akun @bynikojulius. Seorang Instagram Expert yang menawarkan produk kursus online untuk membangun akun Instagram secara organik dari nol sampai puluhan ribu followers.
Contoh #2: Konten carousel dari akun @eksekutifcomp. Toko online yang fokus menjual produk laptop premium bekas namun tetap berkualitas.
Contoh #3: Konten carousel dari akun @finansialku_com. Perusahaan fintech yang fokus membantu pelanggan untuk mengelola keuangan personal.
Yaps. Sebegitu efektifnya konten jenis carousel yang edukatif ini, sampai banyak sekali pelaku usaha yang mempraktekkannya. Dan sudah terbukti berhasil.
Namun, tidak berhenti sampai di situ. Ada beberapa teknik lain yang bisa meningkatkan brand awareness toko online Anda di Instagram.
Salah satu contoh paling simpel ialah dengan mengadakan give away. Teknik ini memungkinkan calon pelanggan dapat mengetahui brand Anda. Selain itu, juga bisa menggunakan paid promote atau endorse.
Cara lainnya yang tak kalah efektif ialah dengan memanfaatkan IG Ads. Fitur beriklan dari Instagram, kita bisa atur audiens sedemikian rupa, mulai dari lokasi, usia, gender, sampai kesukaan mereka apa.
Untuk tau lebih jauh tentang cara jualan di Instagram, silakan baca panduan berikut ini:
https://pluginongkoskirim.com/jualan-di-instagram/
OK, kita coba rangkum lagi ya. Ide...