Bagaimana Cara Kerja Google?: Crawling, Indexing, dan Ranking

Mufti 15 Feb 2021 7 Menit 0

Rangking (Peringkat)

Penayangan konten yang sesuai dengan kata kunci yang dicari, memerlukan proses pemberian peringkat dimana untuk peringkat terbaik yaitu akan muncul nomor #1 di halaman pertama Google.

Pastinya halaman tersebut yang di anggap oleh Google paling sesuai dan relevan dengan keyword pencarian.

Cara kerja Google yang satu ini masih bersifat rahasia, hanya mesin pencari yang tahu mengenai faktor apa saja yang menjadi penilaian untuk memberikan peringkat terhadap halaman website.

Namun, setidaknya para pakar SEO menyebutkan beberapa kisi-kisi supaya sebuah halaman website bisa mendapatkan rangking di mesin pencari Google.

Tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah halaman website yang menyajikan konten berkualitas dan relevan dengan kata kunci yang diketikkan oleh pengguna di mesin pencari.

Pastikan juga sebuah halaman memiliki akses yang cepat alias tidak lemot atau lambat, dan tampilannya dapat diakses melalui berbagai macam perangkat seperti mobile (Mobile Friendly)

Perangkingan ini tidak lepas dari penerapan SEO pada sebuah website, dimana harus mengikuti update dari algoritma Google.

Seperti apa algoritma Google ini? silahkan simak penjelasannya di bawah ini;

Baca Juga: Apa Itu SERP: Pengertian, Manfaat dan Hubungannya dengan SEO

Algoritma Google Paling Populer

Karena Google ingin memberikan yang terbaik untuk para penggunanya, maka Google akan menampilkan halaman yang relevan untuk para penggunanya tersebut.

Nah, untuk mendapatkan kemudian merangking sebuah halaman yang relevan, Google menggunakan algoritma.

Dikarenakan kebutuhan pengguna mesin pencari Google semakin meningkat, untuk menyeimbanginya maka algoritma selalu update.

Untuk itu, sangat baik mengenal berbagai algoritma Google. Sebagian kecil akan dijelaskan di bawah ini:

Algoritma Google Panda

Algoritma ini bertugas untuk memfilter halaman konten yang berisi konten berkualitas rendah, misalnya: minim informasi, kebanyakan kata kunci (keyword stuffing), dan atau spam user di berbagai halaman komentar website lain.

Sehingga, apabila didapati konten seperti itu maka dengan Algoritma Panda ini Google akan memberikan sanksi terhadap website dengan cara penurunan peringkat atau bahkan di hapus dari mesin pencari (deindex).

Algoritma Google Penguin

Algoritma Penguin ini bertugas untuk memeriksa link yang ada pada halaman website yang tidak natural atau bisa juga dikatakan sebagai Spam Backlink.

Misalnya saja pada sebuah konten yang terdapat anchor text yang berisi link yang tidak sesuai dengan konten tersebut alias tidak relevan.

Cara-cara curang seperti ini biasa disebut dengan cara Blackhat.

Adapun akibat yang akan dituai oleh website yang menggunakan cara Blackhat ini diantaranya situs akan dimasukan ke dalam list Google Sandbox yang artinya semua konten yang dibuat dan telah masuk dalam mesin pencari akan dihilangkan atau dihapus.

Algoritma Google Hummingbird

Algoritma Google yang satu ini merupakan penyempurnaan dari Algoritma Pandan dan Pinguin.

Karen tugasnya berisi dari kinerja kedua Algoritma tersebut yang intinya untuk mendapatkan konten yang benar-benar relevan dengan pencarian pengguna.

Selain itu, kecepatan akses untuk membuka sebuah situs tidak lepas dari perhatian Google, dimana sistem ini disebut dengan Algoritma Mobile Speed Update. Berikut ini penjelasannya..

Algoritma Google Mobile Speed Update

Semakin banyak pengguna Google dengan perangkat seluler membuat munculnya Algoritma yang satu ini.

Para blogger atau webmaster harus menjadikan websitenya sudah mobile friendly serta memiliki kecepatan akses yang tinggi.

Karena, jika website lelet maka sudah pasti pengguna akan beralih ke website lainnya yang lebih cepat.

Nah, untuk mengecek kecepatan sebuah website bisa menggunakan Google PageSpeed Insigehts.

Cara ngecek kecepatan website

Anda bisa ngecek website dengan penggunaan perangkat seluler maupun desktop.

Silahkan perbaiki, jika hasilnya belum maksimal.

Algoritma Google International BERT

Algoritma ini berfokus terhadap bahasa yang digunakan untuk penyajian konten, dengan tujuan supaya lebih bisa memahami bahasa manusia dalam berkomunikasi.

Algoritma BERT yang sebelumnya baru menerapkan pada bahasa inggris saja, semenjaj update menjadi International BERT ini sudah diterapkan ke 70 bahasa termasuk bahasa Indonesia.

Pages: 1 2 3 4

Bagikan ke:
Mufti
Ditulis oleh

Mufti

Terus berusaha semaksimal mungkin untuk menyuguhkan konten yang terbaik dan bermanfaat bagi pembaca.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *