5 Strategi Membuat Email Reminder Pembayaran yang Meyakinkan

Nisa 12 Apr 2019 4 Menit 0

Email Reminder Pembayaran – Tidak semua orang yang menambahkan produk ke keranjang belanja mereka menyelesaikan check-out. Ketika seorang pembeli memberikan informasi kontak mereka (email ataupun nomor ponselnya), lalu ia melanjutkan ke halaman check-out tetapi tidak menyelesaikan pesanan, maka keranjang mereka tersimpan sebagai ‘Abandoned Order‘.

Jika pembeli tidak memasukkan alamat email mereka sebelum meninggalkan check-out, maka Anda tidak dapat mengirimi mereka Email Notifikasi Reminder Pembayaran. Barang-barang di keranjang belanja pembeli pada saat mereka meninggalkan check-out tidak tersimpan.

Baca juga: 7 Contoh Email Reminder Pembayaran yang Terbukti Meningkatkan Penghasilan

 

Email Notifikasi Reminder Pembayaran merupakan email yang dikirimkan kepada pelanggan yang telah menambahkan produk ke keranjang mereka, tetapi tidak melakukan check-out. Hal ini memang lumrah terjadi di toko-toko online.

Penyebab yang sangat mungkin terjadi adalah: pelanggan Anda berubah pikiran. Maka dari itu mungkin setelah beberapa jam mereka meninggalkan belanjaannya di keranjang belanja, mereka perlu diingatkan tentang apa yang tadinya mereka inginkan.

Penyebab lainnya, mereka mungkin tidak bermaksud untuk meninggalkan keranjang belanjanya sama sekali, tapi dikarenakan kendala teknis dari website toko online tersebut. Dilansir dari Shopify, 24% pelanggan mengatakan “website bermasalah” dan 15% menyatakan “website timed out” sebagai alasan yang menyebabkan mereka tidak menyelesaikan pembelian.

Masalah dengan internet provider dapat menjadi penyebab terjadinya abandoned order sementara pelanggan Anda mungkin masih sangat ingin membeli. Menyimpan items yang ada di keranjang belanja mereka, menampilkan barang yang telah mereka rencanakan untuk beli, serta mengirimkan email pengingat kepada mereka dengan link (tautan) adalah cara termudah untuk mendapatkan pelanggan kembali.

Data dari Salesforce menunjukkan bahwa 60% customer kembali untuk menyelesaikan pembelian dalam waktu 24 jam setelah menerima email yang dikirim secara personal sehabis mereka meninggalkan keranjang belanjanya. Maka dari itu, sebagai pemilik toko online WooCommerce Anda perlu melihat peluang dari celah ini guna meningkatkan penjualan yang ‘nyaris’ tidak jadi Anda dapatkan. Simak strategi-strategi jitu berikut ini:

1. Ketahui Perbandingan Rata-rata Abandoned Order pada Bidang Industri Sejenis

Sebelum mulai mengirimkan email, Anda perlu mengetahui tingkat persentase abandoned order di bidang industri yang tengah digeluti. Hal ini dilakukan sebagai tolak ukur apakah tingkat abandoned order toko online Anda berada dalam rata-rata, di atas rata-rata, atau di bawah rata-rata.

  • Apabila tingkat abandoned order bisnis Anda masih berkisar di antara angka pada grafik di bawah ini, berarti performa toko online Anda dapat dikatakan masih cukup aman.
  • Apabila di bawah rata-rata, artinya performa toko online Anda sudah cukup baik karena memiliki jumlah abandoned order yang rendah.
  • Sedangkan jika di atas rata-rata, tampaknya Anda perlu bekerja ekstra karena artinya toko Anda memiliki jumlah abandoned order yang tinggi.

Untuk memahami sudah seberapa baik performa toko online Anda, Anda harus membandingkan tingkat check-out toko online lain yang sejenis dengan industri Anda. Simak data statistik abandoned order pada berbagai bidang industri di bawah ini:

Sumber: barilliance (e-commerce personalization)

 

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa persentase abandoned order tertinggi adalah pada bidang industri keuangan yang mencapai 83,6%, sedangkan abandoned order terendah adalah di industri gaming (permainan) sebesar 64,2%.

Berikut ini kami urutkan persentasenya dari yang tertinggi hingga terendah:

Keuangan83,6 %
Non-profit83,1 %
Travel81,7 %
Retail72,8 %
Pakaian68,3 %
Gaming64,2 %
Rata-rata75,6 %

 

Seperti yang Anda lihat, tingkat abandoned order berbeda-beda tergantung pada industri apa toko online Anda bergerak.

 

2. Buat Email Pemberitahuan Bertingkat

Setelah Anda mengetahui posisi tingkat abandoned order toko online Anda, selanjutnya Anda bisa menyiapkan dan mulai mengirim Email Notifikasi Reminder Pembayaran kepada customer. Sebaiknya, Anda mengirimkan lebih dari satu email atau yang disebut dengan Email Pemberitahuan Bertingkat.

Email Pemberitahuan Bertingkat maksudnya adalah email yang dikirimkan beberapa kali secara bertahap dalam kurun waktu tertentu. Berikut hasil riset dari beberapa toko online terkait waktu terbaik untuk mengirimkan Email Pertama, Kedua, dan Ketiga.

  • Email Pertama : Apabila dikirim dalam waktu 1 jam akan memulihkan Abandoned Order sebanyak 20,3%. Namun apabila Email Pertama ini dikirim setelah 24 jam lebih, persentase Abandoned Order yang berhasil dipulihkan hanya 12,2%. Maka dari itu, Email Pertama paling baik dikirim dalam waktu 1 jam.
  • Email Kedua : Apabila dikirim setelah 24 jam akan memulihkan Abandoned Order sebesar 17,7%. Namun jika Email Kedua dikirim setelah 48 jam hanya akan memulihkan 7,7% Abandoned Order.
  • Email Ketiga : Apabila dikirimkan setelah 72 jam akan memulihkan Abandoned Order sebesar 18,2%.

Strategi Jitu : Email Pertama harus dikirim dalam kurun waktu 1 jam setelah customer meninggalkan keranjang belanjanya, Email Kedua setelah 24 jam, dan Email Ketiga setelah 72 jam.

Catatan Penting!

  • Jangan mengirimkan lebih dari 1 email apabila customer sudah menindaklanjuti/menyelesaikan proses pembeliannya setelah menerima Email Pertama.
  • Gunakan percobaan A/B untuk bereksperimen dengan judul, isi, dan waktu pengiriman yang berbeda.

 

Halaman Selanjutnya
3. Masukkan Insentif di Email...

Pages: 1 2

Bagikan ke:
Nisa
Ditulis oleh

Nisa

Nisa is a technical and marketing Content Writer at Tonjoo. She was previously writing for a multinational IT company and also a Reporter at her campus magazine. Since High School, she has been writing at her blog and discovered her passion in blogging. When she's not working, she enjoys traveling, reading, cooking, and try new things.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *