Apa Arti Reseller, Dropship, dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Nisa 29 Nov 2019 4 Menit 0

Arti Reseller, Dropship & Cara Kerjanya – Di zaman now, jenis pekerjaan untuk menghasilkan uang semakin beraneka ragam. Tidak mesti dengan berangkat ke kantor dari pagi sampai sore, namun menghasilkan uang juga dapat dilakukan dari rumah saja. Salah satu caranya adalah dengan menjadi reseller dan dropship.

 

Perkembangan teknologi informasi berpengaruh pada karakteristik masyarakat. Sebelum perkembangan teknologi masuk ke dalam kehidupan masyarakat, kita tadinya gemar berbelanja di pusat perbelanjaan atau mall-mall. Tapi kini masyarakat menjadi gemar berbelanja online.

 

Berbelanja online dinilai lebih praktis dan simple karena tidak mengharuskan kita keluar rumah. Perubahan karakter masyarakat yang gemar berbelanja online ini memberikan kesempatan kepada kita apabila jeli melihat peluang. Peluang apakah itu?

 

Bagi orang yang jeli melihat peluang besar di balik fenomena belanja online, pasti akan sangat tertarik mencoba menjadi reseller ataupun mencoba sistem dropship.

 

Ditambah lagi apabila Kamu memiliki bakat berdagang, bakat ini akan sangat membantu Kamu dalam menggeluti profesi sebagai reseller maupun dropship.

 

Sudah banyak orang yang terlebih dulu terjun ke dunia reseller dan dropship. Di antara mereka banyak yang telah mendulang kesuksesan. Apakah Kamu tertarik untuk memulai menjadi reseller dan dropship sukses?

 

Nah, supaya lebih mantap dan yakin menjadi reseller ataupun dropship, alangkah baiknya kamu pahami dulu secara komprehensif tentang reseller dan dropship pada artikel ini. Apakah Kamu sudah tahu tentang arti reseller dan dropship? Kalau belum, simak dulu penjelasan di bawah ini, ya!

 

1. Arti Reseller

Secara umum, reseller berarti menjual kembali. Maksudnya reseller adalah orang yang membeli barang dari supplier atau pedagang lain, kemudian ia menjualnya lagi kepada konsumen dengan harga lebih tinggi. Selisih harga jual kepada konsumen dan harga beli dari supplier menjadi keuntungan bagi para reseller.

 

Reseller membeli barang dari pedagang besar, distributor resmi, atau supplier grosir agar mendapat harga lebih murah. Kemudian reseller akan menjual kembali kepada konsumen dengan harga yang sudah dinaikkan.

 

Coba perhatikan, berapa banyak barang yang dapat kita jual kembali di internet? Apabila terdapat barang yang belum ada dijual di marketplace, Kamu dapat mengambil kesempatan untuk menjajakan barang tersebut di internet. Dengan begitu, Kamu sudah menjadi seorang reseller.

2. Cara Kerja Reseller

Setelah memahami arti dari kata reseller, selanjutnya Kamu juga harus memahami bagaimana cara kerja reseller agar bisa menjadi seorang reseller sukses.

 

Seperti yang telah Kami jelaskan di atas, reseller mengambil untung dari barang yang ia jual kembali dengan harga lebih tinggi daripada harga beli.

 

Contoh reseller…

Kamu membeli 1 lusin batik dari sebuah toko grosir batik seharga Rp75.000 per buah. Lalu kamu menjualnya secara online dengan harga Rp100.000. Maka Kamu telah menjadi seorang reseller.

 

Atau Kamu juga bisa membeli suatu barang dalam jumlah besar dari sebuah toko online dan menjualnya kembali dengan mengambil keuntungan. Ini merupakan cara kerja dasar reseller.

 

Jadi dengan menjadi reseller, Kamu akan memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:

  • Reseller tidak perlu membuat atau memproduksi barang sendiri.
  • Reseller tidak terbatas hanya memasarkan atau menjual satu produk saja.
  • Reseller dapat mengatur sendiri harga jual atau besarnya keuntungan yang ingin diambil.
  • Reseller terkadang bisa mendapat bonus, komisi, atau diskon dari supplier/distributor apabila menjualkan produk mereka dalam jumlah banyak.

 

Namun begitu, kekurangan dari sistem reseller yaitu:

  • Reseller harus menyediakan stok barang dalam jumlah banyak.
  • Karena reseller harus menyetok barang dalam jumlah yang tidak sedikit, tentu saja hal ini memerlukan ketersediaan tempat/memakan tempat yang besar atau luas.
  • Reseller membutuhkan modal (untuk membeli stok barang).

Bagaimana, sekarang sudah semakin paham kan tentang arti dan cara kerja reseller?

 

3. Arti Dropship

Hingga di penghujung tahun 2019 ini, masih banyak kita jumpai orang yang tidak bisa membedakan istilah reseller dan dropship. Padahal kedua istilah ini berbeda.

 

Jika pada sistem reseller kita harus menyediakan stok barang, maka pada sistem dropship kita tidak perlu menyediakan stok barang. Berjualan menggunakan sistem dropship berarti kita hanya menjadi penghubung antara pembeli dengan penjual. Namun dropship tetap mendapat keuntungan dengan me-markup harga dari penjual.

 

Orang yang melakukan dropship disebut dropshipper. Berjualan dengan sistem dropship hanya membutuhkan foto-foto produk dan daftar harga produk. Singkatnya, dropship hanya berjualan dengan modal foto produk yang bagus dan menarik serta kuota internet/wifi.

 

4. Cara Kerja Dropship

Dropship yaitu memasarkan suatu produk yang ingin dijual dengan bermodalkan foto-foto, caption, kata-kata khas digital marketing atau copywriting yang bersifat persuasif dengan tujuan agar konsumen membeli produk tersebut lewat mereka.

 

Setelah mendapatkan pembeli, dropshipper akan menghubungi penjual. Lalu penjual akan mengemas dan mengirimkan barang tersebut kepada pembeli.

 

Sebagai contoh…

Tiara membuat sebuah toko online yang menjual sepatu wanita dengan nama toko ‘TiaraShoes’. Ia berjualan dengan sistem dropship. Ia menghubungi sebuah toko sepatu bernama ‘TokoSepatuSukses’ dan membuat kesepakatan dropship dengan toko sepatu tersebut.

 

Tiara menjatuhkan pilihan pada toko sepatu tersebut karena ia sudah mengetahui kualitas produk dan harga grosir di TokoSepatuSukses. Ini merupakan salah satu tips jika Kamu berminat berjualan online dengan sistem dropship.

1. Kamu harus memastikan produknya berkualitas (kamu sudah pernah membeli serta menggunakan sendiri produk tersebut).

2. Mintalah harga untuk dijual kembali.

 

Tiara meminta katalog foto-foto sepatu dari TokoSepatuSukses dan mempostingnya di toko pribadinya TiaraShoes. Ketika ada pembeli yang memesan sepatu di tokonya, Tiara langsung mem-forward order (pesanan) tersebut kepada TokoSepatuSukses. TokoSepatuSukses yang akan mengemas dan mengirimkan sepatu tersebut kepada pembeli dari toko TiaraShoes tadi.

 

Keuntungan sistem dropship antara lain adalah:

  • Dropship tidak membutuhkan modal sama sekali.
  • Dropship tidak memerlukan space atau ruang tempat penyimpanan barang sama sekali.
  • Dropship tidak perlu membuat atau memproduksi barang sendiri.
  • Dropship tidak terbatas hanya memasarkan atau menjual satu produk saja.

 

Sekarang Kamu sudah tahu kan, perbedaan arti antara reseller dan dropship? Semua orang tentu bisa menjadi reseller maupun dropship. Tidak sulit, bukan?

Mau menjadi reseller ataupun dropship, keputusannya ada di tanganmu. Tentunya kelebihan dan kekurangan dari kedua sistem tersebut dapat dijadikan pertimbangan.

Untuk Kamu yang siap menjadi reseller atau dropshipper tahun 2020, baca tips berikut: https://pluginongkoskirim.com/tips-jualan-online-di-tahun-2020/

Bagikan ke:
Nisa
Ditulis oleh

Nisa

Nisa is a technical and marketing Content Writer at Tonjoo. She was previously writing for a multinational IT company and also a Reporter at her campus magazine. Since High School, she has been writing at her blog and discovered her passion in blogging. When she's not working, she enjoys traveling, reading, cooking, and try new things.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *