Sebab, coklat termasuk kategori tren produk terlaris di Tokopedia dan Shopee menjelang lebaran. Coklat mint atau choco mint misalnya.
5. Belajar Packing
Ketika Anda sudah mulai menekuni bisnis coklat untuk lebaran ini, maka harus siap apabila datang permintaan dari luar kota dalam jumlah besar.
Sebagai jenis bahan makanan yang mudah meleleh serta rusak, Anda harus belajar cara packing barang yang aman agar selamat sampai tujuan.
Apalagi yang Anda kirim adalah kue kering berbahan coklat, peluang untuk rusak, remuk, dan hancur di tengah perjalanan sangatlah besar.
Analisa Usaha Bisnis Coklat untuk Lebaran
Setelah mengetahui tips bisnis coklat untuk lebaran, saatnya Anda mempelajari analisa usahanya agar bisa memperkirakan modal, masa depresiasi alat, dan keuntungan yang harus diperhitungkan.
Ambil contoh saja Anda ingin memulai bisnis kue kering berbahan dasar coklat untuk lebaran nanti.
Berikut analisa usahanya!
1. Biaya Investasi Barang Tetap
Nama Barang | Harga atau Nilai |
Kompor | Rp355.000 |
Oven gas LPG Galvalum | Rp1.683.000 |
Kotak penyimpanan bahan baku | Rp180.000 |
Lain-lain | Rp1.000.000 |
Total biaya investasi barang | Rp3.218.000 |
2. Bahan Baku Utama
Biaya Bahan Baku (Variabel) | Harga atau Nilai |
Coklat compound 13 batang | Rp500.000 |
Telur ayam 2 kg | Rp52.000 |
Tepung terigu 3 kg | Rp33.000 |
Mentega 3 kg | Rp51.000 |
Margarin 2 kg | Rp20.000 |
Gula pasir 2 kg | Rp26.000 |
Susu bubuk 1 box | Rp45.000 |
Total biaya variabel | Rp727.000 |
3. Biaya Operasional
Untuk biaya operasional usaha rumahan biasanya meliputi listrik dalam satu bulan Rp400.000
4. Masa Penyusutan atau Depresiasi
Setiap barang tetap memiliki masa penyusutan atau nilai guna yang akan berkurang performanya karna setiap hari digunakan.
Baca Juga
Jadi kalau dibuat perkiraan, berikut rinciannya:
- Penyusutan kompor 5 tahun, jadi 1/60 (12 bulan x 5) x Rp355.000 = Rp5.900
- Penyusutan oven gas 7 tahun, jadi 1/84 x Rp1.683.000 = Rp20.000
- Penyusutan kotak penyimpanan bahan 10 tahun, jadi 1/120 x Rp180.000 = Rp1.500
5. Pesanan/Closing Produk
Dengan biaya sebesar itu, Anda bisa memproyeksikan jika satu hari mendapat pesanan 20 toples kue kering berbahan coklat dengan harga per toplesnya Rp40.000,00.
Maka, omzet yang diperoleh adalah 20 x Rp40.000 = Rp800.000,00 per hari.
Berarti dalam satu bulan omzet dari kue kering berbahan coklat ini Rp800.000 x 30 = Rp24.000.000,00
6. Pengembalian Modal
Nah, jika omzet satu bulan bisnis coklat untuk lebaran tersebut mencapai Rp60 juta, sementara biaya investasi barang tetap Rp3.218.000, maka perhitungannya:
Biaya investasi : Keuntungan Penjualan
Rp3.218.000 : Rp24.000.000 = 1, 34.
Dengan hasil tersebut diperoleh bahwa pengembalian modal yang kamu dapatkan yakni sekitar 1,34 dengan omzet Rp24.000.000 per bulan
Kesimpulan
Dalam mengerjakan dan menggeluti bisnis coklat untuk lebaran, hal paling penting lainnya yang tidak boleh dilewatkan adalah mental.
Usahakan Anda terus berinovasi dan jangan takut untuk bereksperimen ya!
Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan di laman Plugin Ongkos Kirim agar mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Pluginongkoskirim.com seputar Bisnis, Ekspedisi, dan lain-lain. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.
Sumber: Tulisan di atas diperoleh dari pengalaman serta pengetahuan penulis ketika bertandang ke rumah produksi aneka kue kering home made di Jawa Tengah.