- Pengertian Persediaan Akhir
- Rumus Persediaan Akhir - Rumus Dasar
- Rumus Persediaan Akhir Metode Laba Kotor
- Rumus Persediaan Akhir Metode Retail
- Rumus Persediaan Akhir Metode WIP (Work in Process)
- Rumus Persediaan Akhir Metode FIFO (First In First Out)
- Rumus Persediaan Akhir Metode LIFO (First In First Out)
- Rumus Persediaan Akhir Metode Rata-Rata Tertimbang
- Rumus Persediaan Akhir Metode Identifikasi Khusus
- Kesimpulan
Persediaan Awal WIP = Bahan yang dibeli – Bahan yang dipindahkan ke produksi |
lalu untuk mengetahui biaya produksi dari bahan yan gditransfer ke produksi, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Begini rumusnya,
Biaya Produksi = bahan yang ditransfer ke produksi + Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik |
Sementara harga pokok produksi untuk metode WIP bisa ditemukan dengan cara membandingkan total biaya WIP Awal dengan WIP akhir. Rumusnya adalah sebagai berikut.
Harga Pokok Produksi = (Bahan langsung yang digunakan+ Tenaga Kerja Langsung yang digunakan + Biaya Produksi + WIP Awal) – WIP Akhir |
Rumus Persediaan Akhir Metode FIFO (First In First Out)
Ingat FIFO dalam manajemen logistik sebagai salah satu inventory control? Ternyata untuk ini ada cara khusus untuk menghitung persediaan akhir dengan metode ini.
Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali masuk ke gudang adalah barang yang pertama kali dijual atau digunakan. Jadi, persediaan akhir terdiri dari barang-barang yang paling baru dibeli.
Langkah-langkah:
- Identifikasi Urutan Pembelian: Catat semua pembelian dalam urutan kronologis.
- Hitung Barang yang Terjual: Kurangi jumlah barang yang terjual dari urutan pembelian pertama hingga jumlah total barang yang terjual terpenuhi.
- Tentukan Persediaan Akhir: Persediaan akhir adalah barang-barang yang belum terjual dari pembelian terbaru.
Contoh Perhitungan:
Misalkan Anda memiliki data berikut:
Pembelian Pertama: 100 unit @ Rp 10.000
Pembelian Kedua: 200 unit @ Rp 12.000
Pembelian Ketiga: 150 unit @ Rp 15.000
Total Penjualan: 300 unit
Menghitung Barang yang Terjual
100 unit dari pembelian pertama @ Rp 10.000
200 unit dari pembelian kedua @ Rp 12.000
Menghitung Persediaan Akhir FIFO
150 unit dari pembelian ketiga @ Rp 15.000
Total nilai persediaan akhir = 150 unit x Rp 15.000 = Rp 2.250.000
Rumus Persediaan Akhir Metode LIFO (First In First Out)
Metode LIFO mengasumsikan bahwa barang yang terakhir kali masuk ke gudang adalah barang yang pertama kali dijual atau digunakan. Jadi, persediaan akhir terdiri dari barang-barang yang paling awal dibeli.
Misalkan Anda memiliki data berikut:
Baca Juga
- Pembelian Pertama: 100 unit @ Rp 10.000
- Pembelian Kedua: 200 unit @ Rp 12.000
- Pembelian Ketiga: 150 unit @ Rp 15.000
- Total Penjualan: 300 unit
Menghitung Persediaan Akhir Menggunakan Metode LIFO
Barang yang dijual pertama kali adalah yang terakhir kali dibeli:
150 unit dari pembelian ketiga @ Rp 15.000
150 unit dari pembelian kedua @ Rp 12.000
Persediaan akhir terdiri dari:
50 unit dari pembelian kedua @ Rp 12.000
100 unit dari pembelian pertama @ Rp 10.000
Total nilai persediaan akhir = (50 unit x Rp 12.000) + (100 unit x Rp 10.000) = Rp 600.000 + Rp 1.000.000 = Rp 1.600.000
Rumus Persediaan Akhir Metode Rata-Rata Tertimbang
Metode ini menghitung persediaan akhir berdasarkan rata-rata tertimbang dari biaya barang selama periode tertentu.
persediaan akhir dihitung sebagai:
Persediaan Akhir=Biaya Rata-rata per UnitxJumlah Unit Persediaan Akhir |
Contoh Perhitungan Persediaan Akhir Metode Rata-Rata Tertimbang
Misalkan Anda memiliki data berikut:
Pembelian Pertama: 100 unit @ Rp 10.000 = Rp 1.000.000
Pembelian Kedua: 200 unit @ Rp 12.000 = Rp 2.400.000
Pembelian Ketiga: 150 unit @ Rp 15.000 = Rp 2.250.000
Total Penjualan: 300 unit
Total Biaya Barang Tersedia untuk Dijual:
Rp 1.000.000 + Rp 2.400.000 + Rp 2.250.000 Rp 5.650.000
Total Unit Barang Tersedia untuk Dijual:
100 + 200 + 150 = 450 unit
Biaya Rata-rata per Unit:
Rp 5.650.000 / 450 unit = Rp 12.555,56
Jumlah Unit Persediaan Akhir:
450 unit – 300 unit = 150 unit
Persediaan Akhir:
150 unit x Rp 12.555,56
= Rp 1.883.334
Rumus Persediaan Akhir Metode Identifikasi Khusus
Metode ini digunakan ketika setiap unit barang dapat diidentifikasi secara individual, biasanya dengan nomor seri atau kode unik. Persediaan akhir dihitung berdasarkan biaya aktual dari unit-unit tertentu yang masih ada di akhir periode.
Contoh Perhitungan dengan metode Identifikasi Khusus...