- Pengertian Persediaan Akhir
- Rumus Persediaan Akhir - Rumus Dasar
- Rumus Persediaan Akhir Metode Laba Kotor
- Rumus Persediaan Akhir Metode Retail
- Rumus Persediaan Akhir Metode WIP (Work in Process)
- Rumus Persediaan Akhir Metode FIFO (First In First Out)
- Rumus Persediaan Akhir Metode LIFO (First In First Out)
- Rumus Persediaan Akhir Metode Rata-Rata Tertimbang
- Rumus Persediaan Akhir Metode Identifikasi Khusus
- Kesimpulan
Langkah 3: Hitung Persediaan Akhir
Persediaan Akhir=Rp78.000.000-Rp66.500.000
=Rp 11.500.000
Rumus Persediaan Akhir Metode Retail
Nama retail dalam metode ini digunakan karena rumus persediaan akhir ini memang kerap digunakan dalam industri ritel atau retail.
Nilai persediaan akhir pada metode ini didasarkan pada harga jual ritel dari barang-barang yang masih tersedia di rak toko. Rumusnya adalah sebagai berikut.
Persediaan Akhir = HPBT (Harga Pokok Barang yang Tersedia) – HPP (Harga Pokok Penjualan) selama periode tersebut |
Untuk menghitungnya, Anda perlu mendapatkan HPP atau harga pokok penjualan terlebih dahulu.
HPP = ((Jumlah Persediaan Awal + Jumlah Pembelian)-Persediaan Akhir) x harga beli rata-rata |
Kemudian, hitung juga Harga Pokok Barang Tersedia untuk Dijual (HPBT):
HPBT=Persediaan Awal (Harga Pokok)+Pembelian Bersih (Harga Pokok) |
Ada juga Harga Jual Barang Tersedia untuk dijual (HJBT) yang perlu dihitung.
HJBT=Persediaan awal (Harga Jual)+ Pembelian Bersih (Harga Jual) |
Tidak ketinggalan, ada Persentase biaya ecer yang juga diperlukan
Persentase Biaya Ecer = Biaya Persediaan/ Harga Eceran Persediaan x 100% |
Sementara untuk Rasio Harga Pokok terhadap Harga Jual, cara menghitungnya adalah sebagai berikut
Rasio harga Pokok = HPBT/HJBT |
Ada juga yang memerlukan perhitungan biaya penjualan
biaya penjualan = penjualan x persentase biaya ecer |
Dari data yang disediakan, bisa didapatkan harga pokok barang yang tersedia
Harga Pokok Barang yang Tersedia = Biaya Persediaan Awal + Biaya Semua Pembelian |
Satu langkah sebelum menghitung nilai persediaan akhir harga pokok, hitung dulu Persediaan Akhir Harga Jual
Persediaan Akhir (Harga Jual) = HJBT – Penjualan Bersih |
Terakhir, hitung Persediaan Akhir (Harga Pokok)
Baca Juga
Persediaan Akhir (Harga Pokok) = Persediaan Akhir (Harga Jual) x rasio harga pokok |
Contoh Perhitungan Persediaan Akhir Metode Retail
Misalkan Anda memiliki data berikut untuk bulan Januari:
- Persediaan Awal (Harga Pokok): Rp 50.000.000
- Persediaan Awal (Harga Jual): Rp 100.000.000
- Pembelian (Harga Pokok): Rp 30.000.000
- Pembelian (Harga Jual): Rp 60.000.000
- Retur Pembelian dan Diskon: Rp 2.000.000 (Harga Pokok)
- Penjualan Kotor: Rp 80.000.000
- Retur Penjualan dan Diskon: Rp 5.000.000
Langkah 1: Hitung Harga Pokok Barang Tersedia untuk Dijual (HPBT)
Pembelian Bersih (Harga Pokok) = Rp 30.000.000 – Rp 2.000.000
= Rp 28.000.000
HPBT = Rp 50.000.000+Rp 28.000.000
= Rp 78.000.000
Langkah 2: Hitung Harga Jual Barang Tersedia untuk Dijual (HJBT)
HJBT = Rp 100.000.000 + Rp 60.000.000
=Rp 160.000.000
Langkah 3: Hitung Rasio Harga Pokok terhadap Harga Jual
Rasio Harga Pokok = Rp 78.000.000 / Rp 160.000.000
= 0,4875
Langkah 4: Hitung Penjualan Bersih
Penjualan Bersih = Rp 80.000.000 – Rp 5.000.000
= Rp 75.000.000
Langkah 5: Hitung Persediaan Akhir (Harga Jual)
Persediaan Akhir (Harga Jual) = Rp 160.000.000-Rp 75.000.000
Rp 85.000.000
Langkah 6: Hitung Persediaan Akhir (Harga Pokok)
Persediaan Akhir (Harga Pokok)=Rp 85.000.000×0,4875
=Rp 41.437.500
Rumus Persediaan Akhir Metode WIP (Work in Process)
Metode WIP kerap digunakan untuk menghitung nilai persediaan akhir dari barang-barang yang masih dalam proses produksi. Di dalamnya terasuk bahan baku yang telah dimasukkan ke dalam proses produksi tetapi belum selesai.
Rumus persediaan akhir Metode WIP adalah sebagai berikut
Persediaan akhir = (Persediaan Awal WIP + Biaya Produksi) – HPP (Harga Pokok Produksi) |
untuk menemukan Persediaan awal WIP, Anda bisa menggunakan rumus berikut
lalu untuk mengetahui biaya produksi dari bahan...