Cara memulai bisnis hijab online dapat kamu awali bahkan dengan modal di bawah Rp500.000. Kok bisa? Yup, kamu bisa memanfaatkan beberapa cara yang kami ulas di sini.
Namun, apakah bisnis hijab menjanjikan? Melansir dari The Jakarta Post, Indonesia prediksi akan menjadi kiblat fesyen muslim di tahun 2024 mendatang.
Selain itu, data Badan Pusat Statistik menunjukkan, 47% perempuan Muslim di Indonesia menggunakan hijab. Tentu ini potensi besar untuk penjualan hijab sebagai fashion muslimah.
Lantas, bagaimana cara mulai usaha hijab dengan modal yang sedikit? Bagaimana rincian kebutuhan untuk memulai bisnis hijab? Berikut penjelasan selengkapnya.
Cara Memulai Bisnis Hijab Online dengan Brand Sendiri
Berikut adalah cara memulai bisnis jilbab sendiri bagi kamu yang berada di rumah dan hanya memiliki modal yang sedikit, bahkan tidak sampai Rp500 ribu.
1. Beli Hijab Polosan
Langkah awal memulai bisnis hijab dengan menggunakan brand sendiri adalah membeli hijab kosongan atau yang tanpa merk. Kamu bisa membelinya di berbagai marketplace seperti Shopee atau Tokopedia.
Cara ini cocok untuk kamu yang memiliki semangat bisnis hijab namun tidak memiliki skill menjahit. Jadi, bisa langsung menjalankan bisnisnya.
Untuk menemukan hijab tanpa merk di marketplace, caranya adalah ketik di kolom pencarian kata kunci berikut:
- Pashmina
- Hijab segi empat
- Jilbab tanpa merk
Nanti akan muncul banyak hijab sederhana yang dijual di Shopee Mall dan Star Seller Shopee, yang mana memang didesain khusus untuk reseller.
Untuk harganya sendiri, hijab pashmina juga cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp11.000 hingga Rp20.000 saja sudah dapat.
Sementara, untuk harga hijab segiempat atau lasercut lebih murah lagi, yakni mulai dari Rp7.000 hingga Rp10.000 per potong.
2. Persiapkan Label untuk Merk
Langkah selanjutnya adalah dengan membuat label atau merk hijab kamu. Untuk membuat labelnya, kamu bisa pre-order (PO) di Shopee atau Tokopedia.
Sering kali, toko online yang menjual label untuk merk ini sudah free desain dan free konsultasi. Ada beberapa jenis label yang dapat kamu pilih di marketplace, yakni:
- Pita satin Rp50.000 – Rp70.000 per roll
- Akrilik Rp300 – Rp500 per pcs
- Kulit sintetis Rp800 per pcs
- Label plat stainless/kuningan Rp2.000 per pcs
Yang menyebabkan adanya variasi harga adalah tingkat ketebalan dan kualitas dari label tersebut. Semakin tebal dan berkualitas, harganya memang agak mahal.
Apabila kamu hendak menjual jenis hijab yang mahal dengan target pasar kelas menengah dan ke atas, kamu bisa menggunakan jenis label Akrilik atau plat kuningan.
Sedangkan jika ingin menjual hijab dengan target pasar mahasiswa atau pembeli yang mencari harga murah, kamu bisa menggunakan label pita satin.
Untuk pembeliannya sendiri, biasanya ada minimal order, yakni antara 100, 200, 300 hingga 6000 pcs. Tergantung dengan masing-masing toko.
Selain itu, ada juga toko yang menerapkan minimal pembelian bukan berdasarkan jumlahnya, tapi berdasarkan total harganya, misal Rp50.000 atau Rp100.000.
3. Siapkan Benang Jahit
Selanjutnya, kamu perlu membeli benang jahit untuk mengaitkan label merk dengan hijab atau jilbabnya. Namun, jangan asal beli benangnya, ya!
Kamu perlu menyesuaikan warna benang jahit dengan warna hijab yang hendak dijual, agar warnanya senada. Sehingga produk hijab kamu tampak lebih profesional.
Misalnya hijabnya berwarna biru, maka gunakan benang jahit yang sama. Namun jika kesulitan mencari, bisa menggunakan warna yang mirip; contohnya ungu.
Harga benang satuannya Rp1.000 hingga Rp3.000 per pcs. Jika beli satu pack harganya jauh lebih murah. Biasanya satu pack berisi 12 dengan harga sekitar Rp29.000.
Apabila untuk labelnya kamu menggunakan label pita, kamu bisa menjahitnya sendiri atau pergi ke tukang jahit. Onkos biasanya Rp500 – Rp1.000 per pita.
Namun, jika kamu menggunakan label Akrilik, bisa kamu pasang sendiri tanpa ke penjahit. Karena tidak terlalu ribet, terutama jika jumlahnya tidak banyak.
4. Buat Hangtag Produk
Selanjutnya, kamu perlu membuat Hangtag produk yang juga bisa kamu pesan di marketplace ataupun pesan di percetakan.
Jika pesan di marketplace biasanya sudah free design. Kamu bisa minta contoh desainnya dulu untuk menentukan kecocokannya.
Apabila kamu kurang cocok, kami sarankan desain sendiri menggunkan Canva, Photoshop atau software desain lainnya yang kamu bisa. Selanjutnya tinggal dikirim ke tukang cetak.
Untuk Hangtag sendiri di marketplace memiliki harga mulai Rp50 hingga Rp200 per hangtag. Tergantung dengan kualitas kertasnya.
Sementara itu, minimal order berbeda-beda. Ada yang minil 100 ada juga yang lebih. Ada juga yang minimal ordernya menggunakan satuan uang.
5. Siapkan Plastik Bag Sablon
Selanjutnya, kamu perlu memesan plastik bag sablon sebagai tempat jika ada konsumen membeli jijab kamu. Plastik sablon berpengaruh untuk meningkatkan harga jual dari hijab kamu.
Harga plastik bag sablon di marketplace sekita Rp500 hingga Rp1.000 per pcs. Untuk sistem pemesanannya biasanya pre-order. Jadi kamu perlu merencanakan sablonnya seperti apa.
Pada plastik sablon tersebut, kamu dapat mengisikan beberapa elemen sebagai berikut:
Baca Juga
- Nama merk
- Sosial media
- Nomor kontak
- Alamat (jika diperlukan)
Pemesanan plastik bag sablon di marketplace atau di tukang sablon biasanya sudah gratis desain. Untuk minimal order mulai dari 100, 500 dan lainnya, sesuai kebijakan tiap toko.
6. Gunakan Plastik Paket
Selanjutnya, karena ini adalah jenis bisnis hijab online, kamu perlu menyiapkan plastik paket untuk membungkus hijab tersebut ketika akan dikirimkan.
Plastik paket ini bisa disablon ataupun tidak. Jika ingin meningkatkan branding, maka bisa disablon. Namun jika tidak disablon pun tidak masalah.
Untuk harga plastik paket ini per biji Rp300 hingga Rp500, tergantung ketebalan. Sementara untuk minimal order tergantung dari masing-masing toko. Ada yang 20, 50, hingga 100 pcs.
7. Plastik Pembungkus Hijab
Selain plastik paket, jenis plastik lain yang diperlukan untuk membuat paket usaha jilbab adalah plastik utama pembungkus hijabnya.
Cara memulai bisnis jilbab sendiri membutuhkan plastik pembungkus hijab, karena ketika kamu melabeli hijab, pasti harus membuka plastiknya. Maka pastik tersebut perlu diganti yang baru.
Plastik yang satu ini harganya cukup murah, yakni mulai Rp100 – Rp200 per pcs. Namun biasanya dijual per pack dengan isi 50 hingga 100. Harga per pack isi 100 berisar Rp20.000 an.
Jika hijab sudah dikasih label, hangtag, dan sudah rapi, kamu bisa masukkan ke plastik pembungkus hijab ini. Dan sudah siap dipasarkan.
8. Pasarkan Secara Online
Lantas, bagaimana cara pemasaran jilbab? Berikut rekomendasi marketplace untuk menjual produk hijab beserta bacaan untuk cara memulai jualan di sana setiap marketplace tersebut:
- Tokopedia – cara jualan di Tokopedia
- Shopee – cara jualan di Shopee
- Facebook – cara jualan di Facebook untuk pemula
- TikTok Shop – cara jualan di TikTok Shop Live
Untuk memperkuat pemasaran kamu, kamu juga bisa membuat display di media sosial seperti Instagram dan Facebook. Selain itu, kamu juga meningkatkan penjualan dengan cara beriklan di Facebook Ads.
Sementara itu, kamu juga bisa mempelajari contoh teks copywriting untuk diterapkan ketika membuat caption yang menarik, agar mudah mendapatkan pelanggan secara online.
9. Menjaga Kualitas Produk dan Layanan Pelanggan
Kunci sukses menjalankan bisnis hijab adalah dengan menjaga kualitas produk dan layanan yang kamu berikan kepada pelanggan agar dapat menciptakan efek word of mouth marketing.
Cara menjaga kualitas produk hijab adalah dengan bekerjasama dengan penyedia produk yang memang sudah tepercaya dan memiliki reputasi bagus.
Sementara itu, untuk menjaga kualitas layananan, upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan fast respon ketika ditanya pelanggan, memberikan informasi dengan jelas dan yang semisal.
10. Mengembangkan Bisnis Hijab Online
Selanjutnya, jika bisnis hijab online sudah mulai berjalan secara perlahan, kamu bisa mulai fokus mengembangkannya. Terutama bila permintaan mulai stabil.
Salah satu caranya adalah dengan cara menjadi official store Tokopedia. Karena dengan begitu, toko kamu bisa lebih tepercaya dan profesional.
Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan momen-momen khusus sebagai peluang bisnis. Misalnya dengan coba membangun bisnis parcel lebaran yang berisi hijab dan perlengkapan muslimah lainnya.
Itulah beberapa cara mengembangkan usaha hijab. Namun, jika dirangkum, berapa kira-kira modal jualan hijab online ketika awal memulai?
Rincian Modal Usaha Hijab Online
Berikut contoh perhitungan rincian modal usaha jilbab secara online dengan perkiraan untuk membuat 10 produk hijab.
Untuk 10 Produk | Harga Satuan | Total |
Hijab Polosan | Rp12.000 | Rp120.000 |
Label (Akrilik) | Rp400 | Rp4.000 |
Benang Jahit (1) | Rp2.000 | Rp2.000 |
Hangtag Produk | Rp100 | Rp1.000 |
Plastik Bag Sablon | Rp700 | Rp7.000 |
Plastik Paket | Rp300 | Rp3.000 |
Bungkus Hijab | Rp100 | Rp1.000 |
Total Modal 10 Produk Hijab | Rp138.000 |
Jadi, jika dirata-rata, per produk hijab membutuhkan modal Rp13.800. Nah, dari situ kamu bisa membuat harga jual yang lebih tinggi.
Lantas, berapa persen keuntungan jual jilbab? Tergantung dengan seberapa besar laba yang ingin kamu dapatkan. Misalnya saja kamu menjual per produk hijab Rp25.000. Maka perhitungan laba per produknya:
- Harga jual – Modal = Laba
- Rp25.000 – Rp13.800 = Rp11.200
Jadi, laba bersih yang kamu dapatkan per produk adalah Rp11.200. Apabila kamu berhasil menjual 100 produk, maka labanya bisa mencapai Rp1.120.000. Cukup fantastis bukan?
Sudah Siap Memulai Bisnis Hijab Online?
Demikian cara memulai bisnis hijab online yang dapat kamu praktikkan. Untuk memulainya memang tidak mudah, namun dengan ketekunan, semoga bisnismu bisa berjalan lancar.
Jika kamu berjualan di Tokopedia, kamu bisa mencoba juga cara meningkatkan penjualan di Tokopedia agar pendapatan kamu bisa meningkat.
Ada masukan, kritik konstruktif atau saran apapun? Kamu dapat menyampaikannya melalui email kami di contact@tonjoo.com. Feedback dari kamu sangat berarti untuk kami 🙂
Semoga bermanfaat.
Lacak di mana paket JNE, POS, Tiki, JNT, Wahana, Lion Parcel, Sicepat, dll dengan mudah, akurat, dan gratis hanya di Plugin Ongkos Kirim!
Baca juga artikel menarik di Plugin Ongkos Kirim yang terkait dengan Bisnis, Info Ekspedisi, atau artikel lainnya dari Moch. Nasikhun Amin. Jangan lupa follow Instagram Plugin Ongkos Kirim juga. Untuk informasi lebih lanjut atau kebutuhan lainnya, kamu bisa menghubungi kami melalui admin@pluginongkoskirim.com
Sumber:
- Indonesia Aiming to be the Islamic Fashion Capital by 2020 – http://www.gbgindonesia.com/en/manufacturing/article/2016/indonesia_aiming_to_be_the_islamic_fashion_capital_by_2020_11646.php
- Indonesia gears up to be the qibla of Muslim fashion in 2024 – https://www.thejakartapost.com/culture/2022/10/03/indonesia-gears-up-to-be-the-qibla-of-muslim-fashion-in-2024.html.