4.1. Tracking Inventory (Melacak Persediaan Barang)
Hampir sebagian besar perusahaan menggunakan alat seperti tool, aplikasi, atau software untuk melacak persediaan barang agar lebih efektif dan efisien.
Jadi, staff tidak perlu menghitung barang yang ada di gudang satu per satu secara manusal, tetapi memanfaatkan alat khusus untuk tracking inventory.
4.2. Reorder Point
Metode reorder point dapat diartikan sebagai titik pemesanan ulang barang dalam jumlah tertentu.
Singkatnya, dengan reorder point ini perusahaan akan memesan barang dalam jumlah besar karena khawatir akan terjadi over selling atau kehabisan stok akibat tingginya penjualan.
Walaupun terkesan efektif mencegah kehabisan stok persediaan barang, akan tetapi keputusan tersebut dinilai kurang tepat karena akan membuat barang menumpuk di gudang dalam jumlah banyak.
Oleh karena itu, Anda harus bijak dalam menentukan reorder point supaya tidak menambah beban operasional perusahaan.
4.3. FIFO dan LIFO
Metode inventory control ini sangat populer dalam dunia bisnis karena paling sering diterapkan oleh sebagian perusahaan ritel.
Jika Anda menggunakan metode FIFO, berarti barang yang masuk (first in) harus bisa terjual lebih dulu (first out) agar tidak ada barang yang menumpuk dan kedaluwarsa dan terbuang begitu saja.
FIFO (First in First out) = Barang yang masuk harus langsung dijual saat itu juga. Jadi para pelanggan akan mendapatkan produk yang fresh dan baru setiap waktu.
Berbeda dengan metode LIFO (Last in First out) yakni stok barang paling terakhir akan dijual terlebih dahulu agar tidak terjadi penumpukan stok di gudang.
4.4. Metode Analisis ABC
Metode analisis ABC merupakan metode inventory control yang mengacu pada pengelompokkan dan proses klasifikasi barang berdasarkan nilai, seberapa penting, harga, dan volume penjualan.
- Kategori A: Mencakup barang mahal dan bernilai tinggi yang dianggap paling penting
- Kategori B: Berisi barang-barang punya nilai rata-rata (kelas menengah) dengan penjualan sedang
- Kategori C: Meliputi barang bernilai rendah dengan penjualan yang tinggi dan persediaan dalam jumlah besar
5. Cara Kerja Inventory Control
Cara kerja inventory control terbilang rumit karena setiap perusahaan memiliki standarnya masing-masing, sehingga kemungkinan menghasilkan kontrol yang berbeda.
Misalnya cara kerja inventory control di Alfamart dan Indomaret tentu berbeda dengan di perusahaan manufaktur.
Namun umumnya cara kerja inventory control sebagai berikut:
Baca Juga
5.1. Analisis dan Perencanaan
Dalam proses manajamen stok barang, hal pertama yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah mengatur dan menganalisis kebutuhan barang berdasarkan permintaan pasar.
Untuk melakukannya, perusahaan dapat melakukan riset pasar, melihat tren, riwayat penjualan, dan sebagainya.
Jadi, sebagai pemilik perusahaan Anda harus meramalkan kebutuhan dan mengestimasi jumlah barang yang akan didistribusikan ke pelanggan.
5.2. Mengintegrasikan Stok secara Real Time
Banyak perusahaan memiliki gudang penyimpanan barang lebih dari satu. Tujuannya untuk memudahkan pengiriman produk ke konsumen di setiap daerah agar lebih efektif dan efisien.
Oleh sebab itu, mengintegrasikan gudang satu dengan yang lainnya secara real time sangat penting untuk memantau ketersediaan barang.
Jadi, kalau stok barang di gudang A telah habis, maka bisa di-cover oleh gudang B agar permintaan konsumen tetap terpenuhi.
Nah, untuk mengintegrasikan persediaan barang seperti ini, perusahaan akan menggunakan aplikasi gudang online yang bisa dikelola kapan pun.
5.3. Mengelompokkan Persediaan
Mengelompokkan dan mengklasifikasikan barang bertujuan agar staff mampu mengidentifikasi produk dengan mudah dan cepat.
Biasanya pengelompokan inventaris seperti ini menggunakan kode SKU, barcode, merek, ukuran, dan warna supaya memudahkan proses pemantauan.
Selain itu pengelompokan juga bisa diterapkan untuk membedakan barang yang sifatnya primer dan jenis barang musiman. Sebab, perilaku konsumen bisa saja berubah ketika berhadapan dengan tren, sehingga Anda harus jeli dalam mengelola stok barang.
5.4. Ciptakan Kolaborasi yang Efisien
Gudang penyimpanan stok barang tidak bisa berdiri sendiri. Artinya dalam sistem inventory control juga membutuhkan departemen atau divisi lain agar bisa berjalan dengan baik sesuai tujuan perusahaan.
Beberapa departemen yang biasanya bekerja sama dengan pihak inventory control adalah logistik, pemasaran, produksi, dan distribusi.
Dalam hal ini, penting bagi bisnis Anda untuk menciptakan komunikasi yang efektif, efisien, transparan, dan teratur supaya aliran informasi tersalurkan dengan tepat.
5.5. Lakukan Audit dan Analisis
Melakukan audit dan analisis terhadap inventory control sangatlah penting.
Walaupun mungkin perusahaan sudah menjalankan serangkaian proses kontrol dan manajemen stok barang setiap hari secara rutin, tetapi audit dan analisis kinerja tidak boleh dilewatkan.
Tahapan ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat efektivitas inventory control yang meliputi strategi, arus persediaan, biaya penyimpanan, proses dan estimasi pengiriman, serta efisiensi kebutuhan stok.
Dengan mengaudit dan menganalisis proses inventory control,...