Inventory Control adalah: Pengertian, Tugas, dan Fungsinya

Anisa 02 Jun 2023 6 Menit 0

Fungsi inventory control mengacu pada peran dan tanggung jawab yang dilakukan oleh supervisor & staff dalam menjalankan tugasnya untuk mengelola stok ketersediaan barang.

Artinya inventory control punya fungsi dan manfaat yang penting bagi tingkat keberlangsungan perusahaan ke depannya.

Berikut ini fungsi inventory control bagi bisnis:

  • Memastikan stok persediaan barang sesuai dengan permintaan pelanggan atau perusahaan lain
  • Mencegah keterlambatan pengiriman barang yang seharusnya dikirim sesuai dengan jadwal dan kebutuhan
  • Mengantisipasi kelebihan stok barang sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menjaga kualitas barang
  • Mengantisipasi apabila terjadi kenaikan harga secara mendadak di pasaran
  • Mengumpulkan laba dan keuntungan dari hasil stok barang yang keluar gudang
  • Memantau kualitas barang sesuai dengan standar dan mutu perusahaan
  • Mengklasifikasikan atau mengelompokkan barang-barang tertentu yang hendak diikutsertakan dalam program promo maupun flash sale Shopee, Tokopedia, dan marketplace lain.

4. Metode Inventory Control

Sebelum memahami cara kerjanya, ketahui dulu beberapa metode inventory control yang sering digunakan oleh perusahaan di bawah ini:

4.1. Tracking Inventory (Melacak Persediaan Barang)

Hampir sebagian besar perusahaan menggunakan alat seperti tool, aplikasi, atau software untuk melacak persediaan barang agar lebih efektif dan efisien.

Jadi, staff tidak perlu menghitung barang yang ada di gudang satu per satu secara manusal, tetapi memanfaatkan alat khusus untuk tracking inventory.

4.2. Reorder Point

Metode reorder point dapat diartikan sebagai titik pemesanan ulang barang dalam jumlah tertentu.

Singkatnya, dengan reorder point ini perusahaan akan memesan barang dalam jumlah besar karena khawatir akan terjadi over selling atau kehabisan stok akibat tingginya penjualan.

Walaupun terkesan efektif mencegah kehabisan stok persediaan barang, akan tetapi keputusan tersebut dinilai kurang tepat karena akan membuat barang menumpuk di gudang dalam jumlah banyak.

Oleh karena itu, Anda harus bijak dalam menentukan reorder point supaya tidak menambah beban operasional perusahaan.

4.3. FIFO dan LIFO

Metode inventory control ini sangat populer dalam dunia bisnis karena paling sering diterapkan oleh sebagian perusahaan ritel.

Jika Anda menggunakan metode FIFO, berarti barang yang masuk (first in) harus bisa terjual lebih dulu (first out) agar tidak ada barang yang menumpuk dan kedaluwarsa dan terbuang begitu saja.

FIFO (First in First out) = Barang yang masuk harus langsung dijual saat itu juga. Jadi para pelanggan akan mendapatkan produk yang fresh dan baru setiap waktu.

Berbeda dengan metode LIFO (Last in First out) yakni stok barang paling terakhir akan dijual terlebih dahulu agar tidak terjadi penumpukan stok di gudang.

4.4. Metode Analisis ABC

Metode analisis ABC merupakan metode inventory control yang mengacu pada pengelompokkan dan proses klasifikasi barang berdasarkan nilai, seberapa penting, harga, dan volume penjualan.

  • Kategori A: Mencakup barang mahal dan bernilai tinggi yang dianggap paling penting
  • Kategori B: Berisi barang-barang punya nilai rata-rata (kelas menengah) dengan penjualan sedang
  • Kategori C: Meliputi barang bernilai rendah dengan penjualan yang tinggi dan persediaan dalam jumlah besar

5. Cara Kerja Inventory Control

Cara kerja inventory control terbilang rumit karena setiap perusahaan memiliki standarnya masing-masing, sehingga kemungkinan menghasilkan kontrol yang berbeda.

Misalnya cara kerja inventory control di Alfamart dan Indomaret tentu berbeda dengan di perusahaan manufaktur.

Namun umumnya cara kerja inventory control sebagai berikut:

5.1. Analisis dan Perencanaan

Dalam proses manajamen stok barang, hal pertama yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah mengatur dan menganalisis kebutuhan barang berdasarkan permintaan pasar.

Untuk melakukannya, perusahaan dapat melakukan riset pasar, melihat tren, riwayat penjualan, dan sebagainya.

Jadi, sebagai pemilik perusahaan Anda harus meramalkan kebutuhan dan mengestimasi jumlah barang yang akan didistribusikan ke pelanggan.

5.2. Mengintegrasikan Stok secara Real Time

Banyak perusahaan memiliki gudang penyimpanan barang lebih dari satu. Tujuannya untuk memudahkan pengiriman produk ke konsumen di setiap daerah agar lebih efektif dan efisien.

Oleh sebab itu, mengintegrasikan gudang satu dengan yang lainnya secara real time sangat penting untuk memantau ketersediaan barang.

Jadi, kalau stok barang di gudang A telah habis, maka bisa di-cover oleh gudang B agar permintaan konsumen tetap terpenuhi.

Pages: 1 2 3

Bagikan ke:
Anisa
Ditulis oleh

Anisa

Seorang Content Writer SEO dan Content Creator yang suka belajar hal-hal baru, terutama tentang transformasi dunia digital agar bermanfaat dan memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang relevan saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *