Make To Order Adalah: Pengertian, Kelebihan, dan Contohnya

Anisa 31 Jul 2023 5 Menit 0

Make To Order (MTO) adalah strategi produksi yang digunakan perusahaan dengan cara membuat produk berdasarkan pesanan yang diminta pelanggan. Artinya, produk baru akan disediakan setelah pesanan dari pelanggan dikonfirmasi.

Sekilas make to order ini mirip dengan istilah pre order dalam bisnis online shop, tetapi memiliki ranah penanganan berbeda dalam dunia bisnis secara keseluruhan, terutama dunia logistik.

Tahukah Anda? Strategi make to order sangat penting bagi sejumlah perusahaan karena perilaku konsumen mudah berubah-ubah mengikuti tren pasar dan fenomena viral di media sosial, sehingga penting untuk menyesuaikannya.

Namun bagaimana memanfaatkan make to order dengan benar agar mampu mengoptimalkan proses produksi dan mempertahankan kepuasan pelanggan? Mari simak penjelasannya dalam artikel ini.

1. Pengertian Make to Order?

Apa itu Make to order? Make to Order adalah strategi produksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara memproduksi barang atau produk menurut keinginan atau pesanan pelanggan.

Dengan kata lain, produk tidak akan diproduksi sebelum ada pesanan masuk, jadi nantinya jumlah dan tipe produk dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan request pelanggan.

Tujuan make to order sendiri yakni untuk menghindari terjadinya stok berlebih atau overstock dan biaya produksi yang tidak efisien, karena produksi hanya dilakukan ketika permintaan dari pelanggan sudah dikonfirmasi.

Makanya bagi beberapa perusahaan, make to order menjadi solusi untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dan menciptakan branding yang kuat di antara para kompetitor di industri serupa.

2. Kelebihan dan Kekurangan Make to Order

Meski memberikan dampak positif bagi sejumlah perusahaan, terutama yang bergerak di bidang produksi, akan tetapi strategi ini juga memiliki beberapa kelemahan.

Berikut kelebihan dan kekurangan make to order bagi perusahaan:

2.1. Kelebihan Make to Order

Startegi make to order punya beberapa kelebihan bagi perusahaan yang ingin memberikan pengalaman berbeda bagi pelanggan saat mereka memesan produk.

Inilah keunggulan make to order bagi perusahaan:

  • Meningkatkan dan mempertahankan kepuasan pelanggan, karena produk dibuat sesuai pesanan pelanggan, maka produk tersebut akan akan memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka
  • Kustomisasi produk, karena perusahaan memproduksi pesanan berdasarkan kemauan pelanggan, jadi kalau produk yang dipesan berbeda dengan produk yang ada di pasaran, maka mereka akan merasa lebih spesial, bangga, dan istimewa
  • Mengurangi risiko kelebihan persediaan, karena dalam praktik MTO ini, perusahaan tidak perlu menyimpan persediaan karena belum ada pesanan yang masuk, sehingga mampu mengurangi biaya persediaan dan biaya pemeliharaan produk
  • Cepat beradaptasi terhadap perubahan pasar, karena make to order membuat perusahaan lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan permintaan dan tren pasar. Nah, produksi yang dilakukan berdasarkan pesanan pelanggan inilah yang membuat perusahaan dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap situasi pasar, sehingga menghindari adanya dead stock di hari-hari berikutnya.
  • Pengembangan produk yang lebih baik untuk mendapatkan penilaian dan feedback langsung dari pelanggan melalui make to order. Jadi karena perusahaan membuat produk sesuai dengan permintaan pelanggan, otomatis perusahaan mampu menyelesaikan tiap tantangan tersebut. Nah, riwayat penjualan dan portofolio ini dapat digunakan untuk meningkatkan desain dan mengembangkan produk yang lebih baik untuk bersaing dengan para kompetitor
  • Mengurangi pemborosan karena perusahaan tidak perlu menyediakan produk yang kemungkinan memang tidak akan terjual, sehingga biaya produksi dapat dioptimalkan dengan baik untuk produk yang akan dipesan oleh pelanggan.

Lalu apa kekurangan strategi make to order?

2.2. Kekurangan Make to Order

Sama halnya dengan strategi make to stock dalam bisnis manufaktur, strategi make to order juga mempunyai beberapa kelemahan apabila diimplementasikan secara tidak tepat.

Apa saja kekurangan dari strategi make to order?

  • Waktu produksi lebih lama, karena produk baru akan dibuat setelah ada permintaan dari pelanggan, maka waktu produksi bisa lebih lama daripada strategi make-to-stock. Tentunya situasi seperti ini akan menjadi kendala bagi perusahaan jika pelanggan ingin produk tersebut cepat dikirim
  • Memakan biaya produksi yang lebih tinggi, karena pembuatan produk dilakukan berdasarkan pesanan pelanggan, maka memerlukan biaya produksi yang lebih tinggi untuk menyesuaikan dan membuat produk 100% sesuai keinginan mereka
  • Risiko terjadi perubahan di tengah proses produksi. Risiko seperti ini bisa saja terjadi secara tak terduga, terutama jika ada permintaan tambahan yang mendadak. Mau tidak mau perusahaan harus bekerja ekstra untuk memenuhi keinginan pelanggan demi menjaga kepercayaan mereka
  • Pengelolaan persediaan terbilang rumit karena inventory management atau cara mengelola persediaan bahan baku harus dilakukan dengan hati-hati. Jika terjadi penundaan dalam pengiriman serta pengadaan bahan baku dari pemasok, tentunya akan mempengaruhi proses produksi barang
  • Risiko ketidakpastian permintaan cukup tinggi, karena perusahaan sepenuhnya bergantung pada strategi make to order, sehingga tidak memiliki permintaan yang konsisten. Walhasil, ketika tingkat pesanan begitu rendah, maka akan mengakibatkan kerugian finansial.
  • Biaya produksi lebih tinggi. Perusahaan yang mengadopsi konsep make to order harus siap-siap dengan biaya produksi yang lebih tinggi. Sebab, perusahaan tidak dapat memanfaatkan skala ekonomi secara penuh untuk membeli bahan baku maupun dalam proses produksi

Nah, ternyata kelebihan dan kekurangan dari strategi make to order ini memang banyak ya, sehingga perusahaan harus benar-benar memahami jenis usaha, pasar, dan optimalisasi produksi agar tidak rugi dalam jangka panjang.

3. Contoh Make to Order

Pengertian make to order

Oleh pluginongkoskirim

Sesuai definisi di atas bahwa strategi make to order diberlakukan oleh perusahaan ketika ada pesanan yang masuk dari pelanggan kemudian barulah produk tersebut dibuat.

Nah, agar Anda bisa memahami bagaimana strategi make to order ini bekerja, kami sertakan contoh make to order dalam sebuah perusaah berikut ini.

Perusahaan Furniture merek A menerima pesanan lemari buku berjumlah 200 dari seorang pelanggan bernama Lala untuk diserahkan ke 100 panti asuhan di provinis tempatnya tinggal. Lala memesan sebuah lemari buku tersebut dengan ukuran dan desain esuai keadaan ruang tamu panti yang ia survey.

Lala pun memberikan DP atau separuh pembayaran atas pesanan tersebut sebagai jaminan dan mengikuti kebijakan perusahaan A.

Sesuai dengan perkiraan waktu dan jumlah pesanan yang diinginkan Lala, perusahaan A pun mulai telah berhasil menyelesaikan pesanan lemari buku tersebut dan Lala melunasi seluruh pembayaran sisanya. Lala dan rombongannya pun mengambil lemari buku tersebut dan mendistribusikannya ke panti asuhan yang ia masukkan daftar penerima.

Dari sini sudah jelas terlihat bukan bahwa konsep make to order adalah membuat atau memproduksi barang setelah perusahaan menerima permintaan pelanggan lewat konfirmasi pembelian.

4. Perbedaan Make to Order dengan Make to Stock

Selain make to order, dalam dunia bisnis juga dikenal dengan istilah make to stock, khususnya industri manufaktur.

Memang apa sih perbedaan antara make to order dengan make to stock?

  • Waktu Produksi dalam strategi MTO diproduksi setelah ada pesanan dari pelanggan, sedangkan produk MTS (make To Stock) diproduksi sebelum ada permintaan dari pelanggan, tetapi perusahaan telah memperkirakan penjualan dari riwayat permintaan sebelumnya dengan menyediakan stok sebelumnya.
  • Pengelolaan Persediaan pada MTO dibuat seminimal mungkin, bahkan hampir tidak ada sama sekali, karena produksi baru dilakukan setelah pesanan masuk. Sedangkan pada MTS, perusahaan biasanya akan menyimpan produk dalam jumlah besar sebelum terjadi permintaan dari pelanggan.
  • Fleksibilitas dan Personalisasi pada strategi MTO adalah memberikan dan menyesuaikan produk sesuai keinginan pelanggan, sedangkan strategi MTS bisa dibilang kurang fleksibel karena produk sudah diproduksi dan disediakan sebelum ada pesanan.

Jika ditarik benang merahnya, strategi make to order cenderung lebih cocok bagi perusahaan yang memproduksi atau menciptakan produk kustomisasi, sementara make to stock lebih baik diterapkan oleh perusahaan yang memiliki pelanggan loyal serta jumlah permintaannya stabil, sehingga tingkat kerugian juga minim

FAQ

Apa perbedaan antara make to order dengan make to stock?

Make to order biasanya terjadi ketika perusahaan membuat produk setelah pelanggan memesannya, sementara make to stock menyediakan produk dalam jumlah banyak menurut data penjualan sebelumnya.

Apa contoh perusahaan yang menggunakan strategi make to order?

Perusahaan yang menggunakan strategi make to order adalah mereka yang menjalankan bisnis kustomisasi, seperti perusahaan sablon kaos, perhiasan, buket bunga, dan sebagainya.

Kesimpulan

Banyak perusahaan yang menggunakan strategi make to order ini untuk menambah portofolio dan pengalaman berbisnis mereka dalam menangani beragam jenis pelanggan, baik dalam negeri dan luar negeri.

Selain itu, strategi ini juga dapat membuat perusahaan terhindar dari risiko terjadinya out of stock karena seluruh produksi hanya akan dilakukan usai pesanan dari pelanggan telah disetujui.


Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan di laman Plugin Ongkos Kirim agar mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Anisa Juniardy seputar Bisnis, Ekspedisi, dan lain-lain. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.


Sumber:

  • Make to Order (MTO) or Made to Order: Definition and Example – https://www.investopedia.com/terms/m/make-to-order.asp
  • Make To Order (MTO) – Overview, How It Works, Advantages – https://corporatefinanceinstitute.com/resources/management/make-to-order-mto/
Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Anisa
Ditulis oleh

Anisa

Seorang Content Writer SEO dan Content Creator yang suka belajar hal-hal baru, terutama tentang transformasi dunia digital agar bermanfaat dan memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang relevan saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *