Untuk itu, setidaknya terdapat 12 item teknis SEO yang harus diterapkan dalam website, yaitu:
- Robots.txt
- SSL HTTPS
- Redirection
- Canonicalization
- Sitemap
- Hreflang
- Taxonomy
- Mobile friendly
- Schema markup
- Webpage speed
- Search console
- Google analytic code
Tidak hanya diterapkan pada website namun harus diatur sesuai dengan kaidah SEO, hal ini masih sangat efektif untuk diterapkan pada sebuah website dan menjadi cara agar website terindex Google.
Selain item-item di atas, perlu diperhatikan juga penggunaan elemen-elemen SEO On-Page pada sebuah website.
Nah, apa saja elemen SEO On-Page yang di maksud? Berikut ini jawabannya:
- Meta Tag SEO. Terdapat 7 meta tag yang harus ada yaitu:
– Meta Title
– Meta Description
– Meta Charset
– Meta Robots
– Meta Refresh Redirect
– Meta Viewport
– Social Meta untuk sosial media. - Alt Text Image. Jangan lupa untuk memastikan alt text gambar berisi kata kunci
- Heading SEO. Penerapan heading (H1, H2, dan H3) pada setiap halaman website.
- Internal Link. Sertakan internal link di setiap konten atau topik yang berkaitan bisa sebagai related content.
- Mapping Keyword. Pastikan semua kata kunci teroptimasi dengan baik, seperti kata kunci utama, turunan/long-tail keyword, LSI keyword.
- Memahami Search Intent. Kata kunci yang ada pada website harus berhubungan dengan kata kunci hasil pencarian di Google.
Lakukan pengecekan pada elemen On-Page tersebut yang harus ada pada sebuah website dan pastikan juga tidak terdapat duplikasi, misalnya seperti titel, meta deskripsi atau mapping keyword utama di setiap halaman.
Brainstorming and Keyword Research
Brainstorming merupakan suatu cara penyelidikan untuk menyelesaikan suatu masalah yang dilakukan oleh tim dengan sebuah pengembangan ide baru dari anggota kelompok.
Proses brainstorming ini dilakukan berjalan secara bersamaan dengan proses crawlability checking process atau checking technical SEO yang ada di atas pada cara kerja SEO.
Dimana brainstorming dilakukan bersama tim baik itu owner, bagian riset kata kunci dan product knowledge.
Adapun beberapa hal yang akan ditanyakan oleh tim SEO pada proses brainstorming, terkait:
- Kata kunci apa yang akan dijadikan kata kunci utama di setiap halaman?
- Memberikan rekomendasi peletakan kata kunci sesuai dan selaras SEO secara maksimal.
- Halaman mana yang ada pada website yang akan dijadikan target?
- Halaman mana yang tidak boleh di index?
- Menentukan User Interface (UI) dan User Experience (UX) pada sebuah website.
- Mengimplementasikan konten privasi dan keamanan ke dalam website seperti privacy policy, DMCA dan lain sebagainya.
- Membuat skema dan open graph social media sesuai dengan data dan alamat perusahaan.
Selanjutnya, tim SEO akan melakukan dan menentukan beberapa hal pada tahapan riset keyword, diantaranya:
- Melakukan riset kata kunci utama, turunan, serta kata kunci yang terkait atau berhubungan dengan topik sesuai target.
- Malakukan riset kata kunci LSI (Latent Semantic Indexing) yang berhubungan dengan keyword utama.
- Melakukan riset kompetitor yang akan menjadi pesaing di setiap kata kunci
- Menentukan kata kunci yang mudah bersaing dengan kompetitor lain.
- Menentukan nilai dan kelayakan keyword (Search Intent) sebagai tujuan menggunakan mesin pencari.
- Menentukan atau melakukan mapping keyword di sebuah halaman website.
- Melakukan riset untuk konten Gap.
Baca Juga
Tidak kalah pentingnya, selain melakukan riset kata kunci sebuah tim harus tau dengan Search Intent.
Pengertian Search Intent menurut Yoast adalah sebuah alasan dari tujuan seorang melakukan pencarian di mesin pencari.
Dengan kata lain Search Intent bisa diartikan mendeskripsikan tujuan pengguna mesin pencari dalam melakukan pencarian tertentu.
Untuk menjalankan strategi SEO, memahami search intent adalah salah satu yang harus dilakukan.
Agar nantinya, bisa mengetahui dan menentukan jenis konten yang sesuai dengan kata kunci dan sesuai dengan maksud dari tujuan pengunjung melakukan pencarian.
Sebagai contoh, misalnya dengan kata kunci “Laptop Asus Murah”. Maksud dari keyword tersebut adalah sebuah halaman penjualan laptop Asus bukan informasi yang membahas atau review laptop asus tersebut.
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh tim SEO setelah melakukan brainstorming dan riset kata kunci adalah melakukan proses audit On Page dan implementasi On Page SEO.
Hal ini, sangat penting dilakukan untuk melihat apakah terdapat permasalahan (error) kemudian menentukan solusinya.
Audit dan Implementasi On Page SEO
Sebelumnya, menurut threedeepmarketing.com audit SEO adalah proses pemeriksaan atau kegiatan menganalisis suatu website untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan yang dapat menghambat kinerja di mesin pencarian.
Sedangkan audit On Page SEO adalah tahapan menganalisa konten yang ada di dalam situs website, apakah sudah SEO-Friendly atau belum, apakah adanya celah kesalahan.
Dalam melakukan audit On Page SEO, tim SEO akan mengidentifikasi kata kunci yang ada dalam konten dimana keyword tersebut harus sesuai dengan keyword yang ditargetkan.
Nah, nantinya beberapa penemuan dari hasil audit ini akan dianalisa untuk mendapatkan solusi.
Solusi yang didapat kemudian akan diterapkan atau diimplementasikan.
Adapun indikator On Page SEO yang akan di audit dan dianalisis, diantaranya adalah:
- Meta Title. Apakah judul sudah mengandung kata kunci yang ditergetkan, karakter judul terlalu sedikit atau malah terlalu banyak, dan apakah judul sudah menarik sehingga mengundang klik.
- Meta Description. Sama seperti meta title dimana meta deskripsi apakah sudah terdapat kata kunci dan jumlah karakter yang sesuai serta menarik sehingga mengundang klik.
- Heading. Pada setiap heading di dalam konten harus sesuai dengan topik atau kata kunci yang ditargetkan kemudian jenis heading yang digunakan seperti H1, H2, H3 dan seterusnya.
- Alt Image SEO. Apakah gambar di setiap halaman mengandung kata kunci dan apakah sudah sesuai dengan topik konten.
- URL. Perlu di perhatikan juga url yang digunakan, apakah mengandung kata kunci atau tidak, dan juga panjang url akan mempengaruhi kata kunci sehingga bisa tidak terlihat.
- Kualitas Konten. Untuk memberikan sebuah konten yang relevan dan bermanfaat bagi pengunjungnya maka konten harus dibuat oleh yang lebih paham dengan topik atau produk itu sendiri seperti product manager, technical writer atau owner.Seperti halnya untuk konten marketing apakan peletakan tombol CTA sudah sesuai apa belum, sehingga membuat penjualan meningkat.
- Jumlah Keyword. Di setiap konten memiliki jumlah kata kunci yang sesuai tidak terlalu banyak (keyword stuffing) dan tidak juga terlalu sedikit serta peletakannya sudah tepat atau belum.
- Jumlah Kata. Ada berapa banyak jumlah kata di setiap konten serta penyajiannya apakah sudah menarik atau belum.
- Schema Markup. Bagaimana penyajian konten pada schema mark up, apakah perlu diberikan seperti penilain, rating, FAQ, dan sebagainya atau tidak.
- Internal Link. Link yang menghubungkan sebuah halaman website ke halaman lain dengan konten yang berkaitan masih dalam website yang sama.
- Exsternal Link. Link keluar yang artinya menghubungkan ke halaman website lain.
- Mobile Friendly. Website harus berpenampilan responsive yang bisa menyesuaikan tampilan diberbagai macam perangkat, terutama perangkat mobile.
- Kecepatan Website. Kecepatan loading website saat di buka juga mempengaruhi kualitas website, maka dari itu pastikan website kamu memiliki kecepatan yang maksimal.
Proses audit ini dilakukan secara berkala setelah...