Apa Itu Buffer Stock, Contoh, Serta Cara Menghitungnya

Hanif 20 Mar 2024 5 Menit 0

  • Average daily demand/rata-rata permintaan tiap hari = 20 pasang sepatu;
  • Lead time/lama sepatu tiba dari pemasok = 5 hari;
  • lead time demand=120 pasang sepatu.

Dengan begitu, bisa dimasukkan ke dalam rumus buffer stock seperti berikut:

Buffer Stock = Lead Time Demand – ( Average Daily Demand x Lead Time )
Buffer Stock = 120-(20×5)
Buffer Stock = 120-100
Buffer Stock = 20

Buffer stock - contoh perhitungan

Dari perhitungan di atas, melalui rumus buffer stock bisa diketahui bahwa jumlah stock penyangga yang dianjurkan adalah 20 pasang sepatu.

Jumlah ini dianggap ideal untuk memenuhi permintaan stok yang meningkat sekaligus untuk memenuhi stok dalam waktu tersebut. Risiko kehilangan penjualan karena kekurangan stok pun bisa diminimalisir.

Perbedaan Buffer Stock dan Safety Stock

Istilah buffer stock dan safety stock sebenarnya bisa saja merujuk pada hal yang sama, namun secara konsep keduanya memiiliki tujuan dan cara kerja yang berbeda.

Safety stock vs buffer stock

a. Definisi

  • Buffer Stock: jumlah stok tambahan yang disimpan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tak terduga.
    Dari definisi tersebut, buffer stock berfokus pada variasi permintaan yang disebabkan oleh kejadian tertentu, misalnya peningkatan dalam penjualan karena promosi atau event khusus.
  • Safety Stock: stok cadangan yang dipegang untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan dalam rantai pasokan. Safety stock menangani pencegahan terhadap risiko yang mungkin terjadi pada rantai pasokan, misalnya stok yang datang terlambat.

b. Tujuan

  • Buffer Stock: untuk memanfaatkan kesempatan yang muncul dari fluktuasi permintaan positif sehingga penjualan bisa dioptimalkan.
  • Safety Stock: berperan sebagai lapisan perlindungan terhadap potensi kerugian penjualan karena adanya gangguan pasokan atau keterlambatan pengiriman.

c. Durasi Pemakaian

  • Buffer Stock: Biasanya digunakan dalam jangka pendek, sesuai dengan fluktuasi permintaan yang bersifat sementara.
  • Safety Stock: Sifatnya lebih permanen dan biasanya diperhitungkan dalam perencanaan stok jangka panjang.

Lain konsep, lain pada praktek. Perlu dicatat bahwa penggunaan stok penyangga dan stok pengaman ini bergantung pada industri dan rantai pasokan masing-masing perusahaan atau sistem yang membawahinya. Bisa saja industri atau perusahaan menerapkan buffer stock dan safety stock atau salah satunya.

Keduanya merupakan strategi penyimpanan barang di gudang yang bisa mengurangi potensi kerugian dan memaksimalkan potensi keuntungan.

FAQ

1. Apa itu Buffer Stock?

Dalam kacamata bisnis, bufferstock adalah persediaan yang disimpan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan (demand) atau pasokan (supply) yang tidak dapat diprediksi.

2. Mengapa perlu ada Buffer Stock?

Buffer stock awalnya digunakan untuk menyeimbangkan stock makanan kepada daerah yang kekurangan makanan. Namun dalam konteks bisnis umumnya buffer stock ditujukan untuk mengantisipasi gangguan pasokan.

3. Bagaimana Cara Menghitung Buffer Stock?

Menghitung buffer stock bisa dilakukan dengan cara menghitung “lead time demand” dikurangi dengan jumlah “average daily demand” semasa “lead time”. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di artikel ini.

4. Apa perbedaan Buffer Stock dengan Safety Stock?

Buffer Stock adalah stok tambahan untuk mengatasi fluktuasi permintaan, terutama dari event-event khusus seperti promosi yang biasanya bersifat sementara.
Sementara itu, Safety Stock adalah stok cadangan untuk mengantisipasi gangguan pasokan atau keterlambatan dari pemasok, lebih kepada perlindungan terhadap risiko rantai pasokan dan biasanya dipertahankan dalam jangka panjang, terutama di hilir.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di atas

Akhir Kata

Bagaimana, sudah mulai paham mengenai pengertian buffer stock?

Perlu diingat bahwa strategi penyimpanan barang ini krusial untuk mengoptimalkan manajemen inventori dan memastikan operasi bisnis berjalan dengan baik.

Pasokan dan permintaan memang tidak selalu bisa diprediksi, namun risiko kekurangan dan kelebihan stok bisa ditanggulangi melalui manajemen inventori, termasuk melalui buffer stock.

Ini bisa menjadi solusi atas tantangan inventori yang selalu menuntut ketersediaan barang dengan biaya penyimpanan serendah-rendahnya.


Baca juga artikel menarik seputar Ekspedisi & Logistik di pluginongkoskirim.com yang terkait dengan logistik atau artikel lainnya dari Mufid Hanif. Untuk informasi lebih lanjut atau kebutuhan lainnya, Anda bisa menghubungi kami melalui support@tonjoo.com


Artikel ini telah diperbarui pada 20 Maret 2024. Apabila Anda menemui informasi yang kurang akurat, mohon tinggalkan komentar di bawah.

Pages: 1 2Lihat Semua

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Hanif
Ditulis oleh

Hanif

hi, I'm a SEO content writer with interest on business, entrepreneur, digital marketing, and many more

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *