Cara Menghitung BEP dengan Rumus Mudah, Anda Pasti Bisa

Hanif 19 May 2022 6 Menit 0

Ketika memulai usaha, mengetahui cara menghitung BEP itu penting agar Anda bisa terhindar dari risiko rugi. Manfaat menghitung BEP adalah mengetahui titik penjualan di mana Anda mulai balik modal, sehingga dengan menetapkan target penjualan Anda tidak besar pasak daripada tiang.

Sehingga dari BEP Anda bisa menentukan target penjualan bulanan maupun harian. Ketika evaluasi dan ditemukan bahwa target penjualan belum mencapai target, Anda bisa segera meresponnya dengan cepat.

 

1. Apa itu BEP dalam Usaha?

Sebelum suatu usaha dimulai, biasanya akan dibuat terlebih dahulu Analisa untung rugi yang di dalam nya terdapat Evaluasi BEP. Evaluasi BEP juga sering digunakan dalam rapat rutin. Dengan adanya evaluasi BEP, perusahaan bisa mengetahui penjualan atau keuntungan yang dibutuhkan agar bisa balik modal.

Baca Juga:

 

Sebelum menghitung BEP, selayaknya Anda mengetahui definisi BEP itu sendiri. BEP adalah singkatan dari Break Even Point, yang mana dalam Bahasa Indonesia berarti titik atau keadaan di mana pendapatan yang diperoleh dan modal yang digunakan adalah sama. Istilah BEP dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai Titik Impas.

Dengan kata lain, BEP adalah titik di manapendapatan sama dengan pengeluaran. Jika pendapatan dari penjualan berada di bawah BEP, maka perusahaan akan mengalami kerugian, karena pengeluaran lebih besar dari pendapatan.

Sementara jika penjualan berhasil menembus angka BEP, maka usaha Anda mulai balik modal. Dengan mengetahui BEP, kita bisa mengetahui target produksi maupun target penjualan. BEP ini bisa berupa jumlah unit terjual maupun jumlah uang yang didapatkan. Karena kita menggunakan mata uang rupiah, BEP yang menggunakan nilai uang ini sering disebut BEP Rupiah.

Dari BEP, target minimal penjualan harian, bulanan, dan tahunan bisa ditentukan. Target ini bisa membantu ketika evaluasi. Nah, sekarang sudah tahukan, mengapa BEP itu penting dalam Analisa usaha?

2. cara menghitung BEP Produksi dan BEP harga

Untuk mengetahui besaran angka unit penjualan maupun besaran rupiah yang dibutuhkan untuk BEP, Anda bisa menggunakan pendekatan matematis. Namun sebelum mulai menghitungnya, Anda perlu mengetahui komponen yang perlu digunakan untuk menghitung BEP.

2.1 istilah yang digunakan dalam menghitung BEP

Ada beberapa komponen bisnis yang perlu diketahui sebelum menghitung BEP. Beberapa komponen bisnis ini seringkali disebut menggunakan istilah khusus seperti yang dijabarkan di bawah ini.

  • Fixed Cost (Biaya Tetap)

fixed cost adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan dan tidak terpengaruh hasil produksi.
contoh dari fixed cost adalah biaya untuk membeli alat, menggaji karyawan, dan sewa tempat.

  • Variable Cost (Biaya Variabel)

Biaya variabel atau variable cost adalah biaya yang harus dikeluarkan yang bergantung pada hasil produksi. Contohnya adalah biaya bahan baku yang proporsional terhadap hasil produksi.

  • Revenue (Pendapatan/Laba Kotor)

Revenue atau laba kotor adalah total penghasilan yang didapat dari penjualan. Laba kotor ini masih perlu dikurangi dengan variable cost agar bisa menjadi laba bersih.

  • Profit (Laba Bersih)

Profit atau laba bersih adalah keuntungan yang didapatkan dari laba kotor setelah dikurangi variable cost.

  • Selling Prices (Harga Penjualan)

Harga penjualan adalah harga yang ditetapkan penjual untuk dibebankan kepada pembeli atas satu unit produknya.

  • Sales Number (Angka Penjualan)

Angka penjualan adalah jumlah penjualan yang berhasil didapatkan dalam suatu waktu.

  • Contribution Margin (selisih keuntungan)

Kontribusi margin atau selisih keuntungan adalah keuntungan yang didapatkan dalam setiap penjualan satu unit produk.

Halaman Selanjutnya
 ...

Pages: 1 2 3 4 5

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Hanif
Ditulis oleh

Hanif

hi, I'm a SEO content writer with interest on business, entrepreneur, digital marketing, and many more

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *