10 Cara Memulai Bisnis Hijab Online dengan Modal Kecil

Nasikhun A. 04 Apr 2023 5 Menit 0

Cara memulai bisnis hijab online dapat kamu awali bahkan dengan modal di bawah Rp500.000. Kok bisa? Yup, kamu bisa memanfaatkan beberapa cara yang kami ulas di sini.

Namun, apakah bisnis hijab menjanjikan? Melansir dari The Jakarta Post, Indonesia prediksi akan menjadi kiblat fesyen muslim di tahun 2024 mendatang.

Selain itu, data Badan Pusat Statistik menunjukkan, 47% perempuan Muslim di Indonesia menggunakan hijab. Tentu ini potensi besar untuk penjualan hijab sebagai fashion muslimah.

Lantas, bagaimana cara mulai usaha hijab dengan modal yang sedikit? Bagaimana rincian kebutuhan untuk memulai bisnis hijab? Berikut penjelasan selengkapnya.

Cara Memulai Bisnis Hijab Online dengan Brand Sendiri

Berikut adalah cara memulai bisnis jilbab sendiri bagi kamu yang berada di rumah dan hanya memiliki modal yang sedikit, bahkan tidak sampai Rp500 ribu.

1. Beli Hijab Polosan

Cara memulai bisnis hijab online

Langkah awal memulai bisnis hijab dengan menggunakan brand sendiri adalah membeli hijab kosongan atau yang tanpa merk. Kamu bisa membelinya di berbagai marketplace seperti Shopee atau Tokopedia.

Cara ini cocok untuk kamu yang memiliki semangat bisnis hijab namun tidak memiliki skill menjahit. Jadi, bisa langsung menjalankan bisnisnya.

Untuk menemukan hijab tanpa merk di marketplace, caranya adalah ketik di kolom pencarian kata kunci berikut:

  • Pashmina
  • Hijab segi empat
  • Jilbab tanpa merk

Nanti akan muncul banyak hijab sederhana yang dijual di Shopee Mall dan Star Seller Shopee, yang mana memang didesain khusus untuk reseller.

Untuk harganya sendiri, hijab pashmina juga cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp11.000 hingga Rp20.000 saja sudah dapat.

Sementara, untuk harga hijab segiempat atau lasercut lebih murah lagi, yakni mulai dari Rp7.000 hingga Rp10.000 per potong.

2. Persiapkan Label untuk Merk

Cara memulai bisnis hijab online

Langkah selanjutnya adalah dengan membuat label atau merk hijab kamu. Untuk membuat labelnya, kamu bisa pre-order (PO) di Shopee atau Tokopedia.

Sering kali, toko online yang menjual label untuk merk ini sudah free desain dan free konsultasi. Ada beberapa jenis label yang dapat kamu pilih di marketplace, yakni:

  • Pita satin Rp50.000 – Rp70.000 per roll
  • Akrilik Rp300 – Rp500 per pcs
  • Kulit sintetis Rp800 per pcs
  • Label plat stainless/kuningan Rp2.000 per pcs

Yang menyebabkan adanya variasi harga adalah tingkat ketebalan dan kualitas dari label tersebut. Semakin tebal dan berkualitas, harganya memang agak mahal.

Apabila kamu hendak menjual jenis hijab yang mahal dengan target pasar kelas menengah dan ke atas, kamu bisa menggunakan jenis label Akrilik atau plat kuningan.

Sedangkan jika ingin menjual hijab dengan target pasar mahasiswa atau pembeli yang mencari harga murah, kamu bisa menggunakan label pita satin.

Untuk pembeliannya sendiri, biasanya ada minimal order, yakni antara 100, 200, 300 hingga 6000 pcs. Tergantung dengan masing-masing toko.

Selain itu, ada juga toko yang menerapkan minimal pembelian bukan berdasarkan jumlahnya, tapi berdasarkan total harganya, misal Rp50.000 atau Rp100.000.

3. Siapkan Benang Jahit

Cara memulai bisnis hijab online

Selanjutnya, kamu perlu membeli benang jahit untuk mengaitkan label merk dengan hijab atau jilbabnya. Namun, jangan asal beli benangnya, ya!

Kamu perlu menyesuaikan warna benang jahit dengan warna hijab yang hendak dijual, agar warnanya senada. Sehingga produk hijab kamu tampak lebih profesional.

Misalnya hijabnya berwarna biru, maka gunakan benang jahit yang sama. Namun jika kesulitan mencari, bisa menggunakan warna yang mirip; contohnya ungu.

Harga benang satuannya Rp1.000 hingga Rp3.000 per pcs. Jika beli satu pack harganya jauh lebih murah. Biasanya satu pack berisi 12 dengan harga sekitar Rp29.000.

Pages: 1 2 3

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Nasikhun A.
Ditulis oleh

Nasikhun A.

Moch. Nasikhun Amin is a late specializer, data-informed SEO content writer who is constantly hungry for growth. A lifelong learner who is interested in the marriage between creativity and technology.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *