Pengertian Persediaan Barang Dagang/Merchandise Inventory & Jenisnya

Hanif 03 Sep 2023 4 Menit 0

Mengtahui pengertian persediaan barang dagang atau merchandise inventory mnejadi kewajiban ketika mendalami inventory management.

Kita semua tahu, dalam dunia bisnis, “waktu adalah uang”. Namun, seringkali kita lupa bahwa “barang” juga adalah “uang”. Barang yang kita jual, yang kita simpan di gudang, yang kita pesan dari pemasok, semuanya adalah representasi dari uang yang kita investasikan dalam bisnis kita.

Oleh karena itu, manajemen persediaan barang dagang atau ‘merchandise inventory’ adalah salah satu aspek paling penting dalam menjalankan bisnis yang sukses, Mengapa bisa begitu? Simak terus hingga selesai.

Pada artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian persediaan barang dagang, metode pencatatan persediaan, jenis-jenis persediaan, dan tips untuk mengelola persediaan dengan efektif.

Pengertian Persediaan Barang Dagang

Persediaan barang dagang, atau yang dikenal dengan istilah ‘merchandise inventory‘, adalah aset lancar yang terdiri dari barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis sehari-hari. Ini termasuk barang-barang yang dibeli dari pemasok dan produk yang dibuat oleh perusahaan untuk dijual kepada pelanggan.

Pengelolaan persediaan barang dagang adalah proses pengaturan pengadaan, penyimpanan, dan penggunaan barang dagang yang optimal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efektif dan efisien. Sebaliknya, manajemen persediaan yang buruk dapat menyebabkan overstock atau understock, yang keduanya dapat merugikan perusahaan.

Menurut Philip Kotler, “Persediaan adalah total dari semua bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi yang dimiliki oleh perusahaan pada waktu tertentu.”

Dari pengertian nerchandise stock ini, kita dapat mengerti bahwa persediaan bukan hanya terdiri dari barang jadi yang siap untuk dijual, tetapi juga bahan baku dan barang dalam proses produksi.

Merchandise inventory adalah bagian penting dari aset perusahaan dan memiliki pengaruh besar terhadap laporan keuangan dan keuntungan perusahaan.

Sebagai contoh, kita ambil kasus sebuah toko pakaian. Toko tersebut membeli berbagai jenis pakaian dari pemasok, seperti kaos, celana, jaket, dan sebagainya. Pakaian-pakaian ini adalah merchandise inventory toko tersebut.

Manajemen toko harus memastikan bahwa persediaan pakaian ini cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan, tetapi tidak berlebihan sehingga menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi. Jika manajemen toko berhasil melakukan ini, mereka dapat meningkatkan keuntungan toko dengan menjual pakaian dengan cepat dan mengurangi biaya penyimpanan.

Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang

Oke kita sudah mengetahui pengertian merchandise stock. Dalam prakteknya, salah satu cara untuk mengelola adalah dengan mencatatat persediaan barang dagang.

Ada dua metode utama dalam pencatatan persediaan barang dagang, yaitu.

  • Perpetual Inventory System
    Dalam sistem ini, setiap transaksi yang berhubungan dengan persediaan, baik itu pembelian, penjualan, atau pengembalian, dicatat secara real time. Artinya, setiap kali barang masuk atau keluar dari gudang, catatan persediaan akan segera diperbarui. Ini memungkinkan perusahaan untuk selalu mengetahui jumlah persediaan yang tersedia pada setiap saat.
  • Periodic Inventory System
    Dalam metode ini, catatan persediaan tidak diperbarui setiap kali terjadi transaksi. Sebaliknya, perusahaan melakukan pengecekan fisik persediaan pada interval waktu tertentu, misalnya setiap bulan atau setiap kuartal.
    Stock Opname adalah salah satu contoh dari Periodic Inventory System yang umum digunakan.

Dalam metode perpetual, pencatatan dilakukan secara otomatis dengan bantuan sistem komputer. Sehingga, memungkinkan pengelolaan persediaan yang lebih efektif dan efisien. Namun, sistem ini memerlukan investasi awal yang lebih besar untuk pengadaan sistem dan pelatihan karyawan.

Sebaliknya, dalam metode periodic, biaya investasi awal lebih rendah, tetapi risiko terjadinya overstock atau stockout lebih besar karena perusahaan tidak selalu mengetahui jumlah persediaan yang tersedia pada setiap saat.

Pilihan metode pencatatan persediaan tergantung pada berbagai faktor, seperti jumlah transaksi yang dilakukan perusahaan, jenis barang yang dijual, dan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas mereka.

Jenis-jenis Persediaan Barang Dagang

Dalam operasi bisnis sehari-hari, perusahaan biasanya memiliki beberapa jenis persediaan barang dagang, yaitu:

  • Bahan Baku
    Ini adalah bahan dasar yang diperlukan untuk membuat produk jadi. Contohnya, bagi perusahaan yang memproduksi pakaian, bahan baku akan berupa kain, benang, kancing, dll.
  • Barang Dalam Proses
    Ini adalah barang yang sedang dalam proses produksi tetapi belum selesai. Menggunakan contoh yang sama, barang dalam proses dapat berupa pakaian yang sudah disiapkan tetapi belum dicetak atau dijahit.
  • Barang Jadi
    Ini adalah produk yang sudah selesai diproduksi dan siap untuk dijual kepada pelanggan. Dalam contoh kita, ini akan berupa pakaian yang sudah dicetak dan dijahit, dan siap untuk dikirim ke toko.
  • Barang Konsinyasi
    Ini adalah barang yang dimiliki oleh perusahaan lain tetapi disimpan dan dijual oleh perusahaan. Perusahaan hanya bertanggung jawab untuk menjual barang tersebut dan menerima komisi dari penjualannya.
  • Barang Rusak atau Kadaluarsa
    Ini adalah barang yang tidak dapat dijual karena rusak atau sudah kadaluarsa. Perusahaan harus menilai apakah barang tersebut dapat diperbaiki atau harus dibuang.

Penting untuk mengelola setiap jenis persediaan dengan baik untuk memastikan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan.

Misalnya, terlalu banyak bahan baku dapat mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi, sedangkan kekurangan bahan baku dapat menghentikan produksi. Demikian pula, terlalu banyak barang jadi dapat menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi dan risiko keusangan, sedangkan kekurangan barang jadi dapat menyebabkan kehilangan penjualan.

Tips Mengelola Persediaan Barang

Sudah dapat stok barang nih, tapi gimana cara agar operasional bisa berjalan lancar? Ini dia tips yang bisa diikuti dalam mengelola persediaan barang.

  • Pahami Permintaan Pasar
    Monitoring tren dan permintaan pasar bisa jadi game-changer. Anda harus tahu kapan produk Anda bakal jadi hot stuff dan kapan waktunya low season.
  • First-In, First-Out (FIFO)
    Ini prinsip dasar yang wajib diterapkan. Barang yang lebih dahulu masuk harus lebih dahulu keluar. Gampang, kan? Ini penting, terutama untuk produk yang bisa kadaluarsa.
    Simbol peringatan pada kardus packing - pertama masuk pertama keluar - fifo
  • Regular Stock Check
    Yep, kita nggak bisa cuma andalkan tebak-tebakan. Melakukan audit persediaan secara rutin membantu Anda mengetahui barang apa yang masih ada dan apa yang perlu dipesan.
  • Teknologi adalah Sahabat Anda
    Pakai software manajemen persediaan. Biar gak pusing tujuh keliling ngitungin stock satu-satu, biarkan software yang melakukan perhitungan dengan lebih akurat.
  • Jaga Hubungan Baik dengan Pemasok
    Let’s face it, tanpa mereka, Anda gak akan punya barang untuk dijual. Negosiasi kondisi dan ketentuan yang menguntungkan kedua pihak.
  • Lakukan Analisis ABC
    Ini metode klasik tapi emas! Kelompokkan persediaan Anda menjadi tiga kategori: A untuk barang yang paling laku, B untuk yang menengah, dan C untuk yang paling jarang laku. Prioritaskan kategori A dalam manajemen persediaan Anda.
  • Siaga dalam Menghadapi Masalah
    Persipkan skenario terburuk dengan tetap mengharapkan yang terbaik. Selalu punya rencana cadangan jika terjadi hal-hal tak terduga, seperti gangguan pasokan atau lonjakan permintaan yang tiba-tiba.

Bagi beberapa pelaku manajemen, mungkin hal di atas ini bukan hanya tips, tapi skill survival di tengah ganasnya permainan pasar retail!

Akhir Kata

Managing merchandise inventory, nggak cuma soal menumpuk barang di gudang. Ini adalah tentang mengetahui what to stock, how much to stock, dan bagaimana menjaga aliran barang tetap efisien. Ingat, gudang yang rapi dan persediaan yang terkelola dengan baik adalah kunci keberhasilan bisnis.

Sekarang, saatnya untuk mengambil langkah berikutnya. Implementasikan strategi dan tips yang telah kita bahas, dan jadilah master dalam manajemen persediaan barang dagang. Selamat beraksi, dan semoga sukses!

 


Baca juga artikel menarik seputar Ekspedisi & Logistik di pluginongkoskirim.com yang terkait dengan logistikatau artikel lainnya dari Mufid Hanif. Untuk informasi lebih lanjut atau kebutuhan lainnya, Anda bisa menghubungi kami melalui support@tonjoo.com


 

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Hanif
Ditulis oleh

Hanif

hi, I'm a SEO content writer with interest on business, entrepreneur, digital marketing, and many more

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *